Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertikaian di India Sebabkan Minoritas Muslim Kian Dirugikan, Apa yang Terjadi?

Pertikaian di India Sebabkan Minoritas Muslim Kian Dirugikan, Apa yang Terjadi? Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi
Warta Ekonomi, New Delhi -

Mohammad Zubair (37 tahun) berbaring di lantai dengan penuh luka dan darah. Pukulan tongkat kayu terus menghujaninya meski ia sudah tidak lagi berdaya. Setidaknya ada 30 orang yang memulukinya tanpa henti.

"Pukulan itu terus menghujam ke kepala saya, tangan, hingga punggung," ujar Zubair menceritakan kisahnya seperti dilansir The Guardian, Minggu. "Saya terdiam, dan mencoba bernafas dan melindungi tubuh ini."

Baca Juga: Tanggapi Tragedi di India, GP Ansor: Beragama Tak Boleh Didasarkan Logika Mayoritas-Minoritas

Zubair berurai air mata ketika menceritakan kisahnya. Baginya hal itu merupakan mimpi buruk yang tak pernah bisa terlupakan.

Dalam kondisi lemah, Zubari sempat bertanya kepada para penyerangnya, "Mengapa Anda menyerang saya? Kesalahan apa yang telah saya lakukan?" tanyanya.

Tetapi, mereka tak mau mendengarkan dan terus memukulinya. Mereka berteriak 'Maro shaalo mulleko' (bunuh sialan Muslim ini". Mereka juga berteriak, 'Jai Sri Ram' (slogan nasionalis Hindu) 

Menurut Zubair, banyak orang berdiri hanya menyaksikan. Namun sayang, mereka tidak berbuat apa-apa.

Foto aksi pemukulan terhadap Zubair di siang hari di jalanan kota India menjadi pembicaraan publik. Perlakuan terhadap Zubair hanya satu dari sekian banyak kisah diskriminatif terhadap Muslim di India.

Seperti diketahui kekerasan yang menargetkan Muslim di India telah menyebabkan sedikitnya 40 orang meninggal. Ratusan lainnya juga terluka menyusul aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok radikal nasionalis Hindu.

Aksi kekejaman yang terjadi di kota besar di Timur Laut India itu telah menjadi sorotan dunia. Bagaimana Muslim diseret dari rumahnya ke tengah jalan digantung hingga dipukuli sampai mati. Pertokoan dan properti-properti milik Muslim dibakar. Polisi pun dinilai tidak mampu berbuat apa-apa dalam mencegah aksi brutal massa Hindu radikal.

Massa juga mencegah pria-pria di tengah jalan dan meminta mereka menunjukkan kartu identitasnya. Jika seseorang menolak, akan dipaksa. Salah satu yang merasakan ulah massa itu adalah Imran Khan (30 tahun) yang tinggal di Shiv Vihar di barat daya New Delhi.  Dia berjalan menuju rumah saat sekelompok orang mencegahnya.

"Seseorang memaksa saya turun dan menarik kemeja saya," tuturnya. "Mereka kemudian mulai memukuli saya setelah sadar bahwa saya adalah Muslim."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: