Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Samboja Lestari, Pusat Konservasi Orang Utan di Kawasan Ibu Kota Baru

Samboja Lestari, Pusat Konservasi Orang Utan di Kawasan Ibu Kota Baru Kredit Foto: Antara/Septianda Perdana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hutan Kalimantan adalah paru-paru dunia. Karenanya, pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur diharapkan tidak merusak hutan. Ada banyak hutan lindung dan kawasan konservasi hewan endemik yang dilindungi di sana. Termasuk Samboja Lestari.

Samboja Lestari, sebuah kawasan konservasi orang utan yang berada di Hutan Samboja. Kawasan ini berada di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Samboja Lestari merupakan program reintroduksi orang utan pertama yang didirikan Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS) sejak 1991.

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Tony Blair: Pemindahan Ibu Kota Inspirasi bagi Dunia

Menurut laman orangutan.or.id, pusat konservasi ini telah menyelamatkan orang utan dan men-translokasi-kan orang utan dari daerah konflik ke daerah-daerah habitat yang aman dan dilindungi. Di tempat ini terdapat sekitar 130 ekor orang utan.

Dalam melakukan program penyelamatan dan rehabilitasi orang utan, Samboja Lestari melibatkan masyarakat setempat, pemangku kepentingan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD), dan sekolah-sekolah, terutama dalam kegiatan pengembangan dan pendidikan konservasi.

Hutan Samboja, tempat Samboja Lestari berada, telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui SK. 201/Menhut-II/2004. Sebuah kawasan untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta kepentingan religi dan budaya setempat dengan tanpa mengubah fungsi kawasan hutan. Luas hutan ini mencapai 3.504 Ha.

Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Hutan Samboja merupakan lokus penting pengembangan forest city untuk Ibu Kota Negara baru. Hal yang juga diungkapkan Jubir Presiden, Fadjroel Rachman di akun Instagramnya, beberapa waktu lalu.

"Ibu kota baru akan dibangun dengan kombinasi konsep smart city dan forest city… IKN memiliki lokasi yang strategis untuk dibangun dengan model forest city. Selain dukungan dari budaya masyarakat yang mencintai hutan, rancangan forest city adalah komitmen kuat dari pemerintah," kata Fadjroel.

Ibu kota baru di Kaltim, menurut data Bappenas, memiliki cakupan wilayah seluas 256.142 Ha yang berada di daerah kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Sementara kawasan inti Ibu Kota Negara hanya seluas 56.189 Ha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: