Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diterpa Isu Karyawan Meninggal Karena Corona, Harga Saham Telkom Malah Makin Mahal

Diterpa Isu Karyawan Meninggal Karena Corona, Harga Saham Telkom Malah Makin Mahal Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil melompat 180 poin atau 5,23% ke posisi Rp3,620 per saham. Saham Telkom sempat menyentuh posisi tertinggi di level Rp3,660 per saham dan terendah Rp3,470 per saham pada perdagangan hari ini. 

 

Kenaikan saham perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut terjadi disaat adanya salah satu karyawan perseroan yang meninggal karena diduga terjangkit virus corona. 

 

Baca Juga: Terungkap!! Ternyata Ini Penyebab Meninggalnya Karyawan Telkom yang Diduga Terinfeksi Corona

 

Namun dengan sigap, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Arif Prabowo mengonfirmasi kabar kematian salah satu karyawan itu. "Benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini di RSDH Cianjur," katanya.

 

Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan 10 tahun terakhir yakni sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.

Dugaan sebelumnya, karyawan itu meninggal akibat infeksi corona. Namun ternyata, dugaan tersebut tidak terbukti.

 

Sejak merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19), Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut dengan menyampaikan himbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, tambah Arif.

 

Baca Juga: Karyawan Telkom Meninggal Terindikasi Corona, Erick Geram: Jangan Berspekulasi!

 

"Selanjutnya perusahaan akan lebih mengintensifkan upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat," ujarnya lagi. 

 

Kemudian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah mengkonfirmasi bila pasien berumur 50 itu tidak meninggal karena corona. Informasi itu sudah dikonfirmasi berdasarkan uji sampel yang dilakukan di laboratorium lembaga tersebut.

 

"Pasien termasuk yang negatif (terjangkit) virus corona," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: