Strategi Bisnis TaniHub: 1 Juta Petani hingga Ekspansi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup bidang agritech TaniHub berencana melakukan ekpansi global. Namun, fokus ekpansi TaniHub tahun ini adalah sebagai perantara bagi eksportir.

Co-Founder TaniHub Pamitra Wineka menjelaskan bahwa untuk tahun ini TaniHub akan fokus sebagai perantara eksportir.

"Sekarang suplai orang yang ekspor (eksportir)," kata pria yang disapa Eka tersebut di CoHive Plaza Kuningan, Selasa (3/3/2020).

Baca Juga: GMV Capai 268,2%, Pendapatan TaniHub Tumbuh Tiga Kali Lipat

Menurutnya, pangsa pasar di Indonesia masih cukup besar. Usai menjajaki pasar Indonesia secara kuat, barulah TaniHub akan memasarkan hasil tani miliknya secara global.

"Indonesia saja market-nya besar. Makanya market Indonesia dulu. Buat saya logically kuatin sini, kalau sudah oke baru ke luar," lanjutnya.

Eka mengatakan pada 2019, TaniHub mengalami kenaikkan transaksi hingga melebihi 200 persen. Targetnya, di tahun ini, menurut Eka, transaksi di TaniHub mencapai 3 hingga 5 kali lipat.

TaniHub yang menargetkan jumlah petani hingga satu juta, saat ini jumlah petani TaniHub mencapai 30 ribu. Kesulitan sendiri, diungkapkan Eka, adalah petani murni.

Baca Juga: Jadi Petani Sukses, Lulusan Teknik Elektro Ini Bagikan Kisahnya

"Targetnya dalam lima tahun minimum 1 juta petani. Itu target kita, itu yang benar-benar petani. 27 juta petani di Indonesia. Tapi itu tidak murni petani, ada yang buruh doang, atau nyambi," katanya.

Menurut Eka, TaniHub juga membantu petani yang tidak memiliki lahan hingga edukasi penanaman yang baik. Nyambi, menurutnya, memiliki risiko gagal tanam.

"Kalau tidak punya lahan kita bantu. Ajarin petani juga cara nanam yang baik. Kalau nyambi gitu kan ada risiko gagal tanam," pungkasnya.