Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Lepas Ekspor Larva Kering dari Bogor Tembus Inggris

Mentan Lepas Ekspor Larva Kering dari Bogor Tembus Inggris Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Bogor -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana komoditas larva kering jenis Black Soldier Flies (BSF) sebanyak 7 ton ke Inggris. Kegiatan ini sebagai bagian upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot PDB Indonesia dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian.

"Ini luar biasa, menembus Inggris itu adalah pride sebuah negara, dan tidak gampang menembus Inggris. Bogor hari ini mencetak sebuah arah seperti itu. Biasanya kita bisa tembus Inggris setelah melalui Italia atau Jerman, Roma, kalian sudah tembus langsung berarti itu pintu yang bagus untuk pintu pertanian Indonesia ke depan," kata Syahrul saat memberikan sambutan di lokasi pelepasan ekspor di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bubulak, Bogor Barat, Selasa (3/3/2020).

Mentan mengatakan, Indonesia memerlukan pelaku usaha yang terus melakukan inovasi untuk menumbuhkan produk ekspor baru atau emerging seperti larva kering ini.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Begini Persiapan Railink di Seluruh Stasiun KA Bandara

Tidak hanya itu, negara tujuan baru pun perlu terus diperluas. Menurutnya, berkoordinasi dan bersinergi memperkuat jejaring antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi ekspor pertanian dalam memasuki pasar global.

"Hari ini Bogor membuktikan ada komoditas yang bisa diekspor dan itu tidak ada di negara lain. Larva kering ini menjadi contoh bahwa sebenarnya kemampuan produk negeri ini menembus kebutuhan dunia sangat terbuka luas," ucapnya.

Selain itu, produk pertanian yang diekspor sedapat mungkin sudah dalam bentuk olahan agar dapat memberikan nilai tambah. Manfaatkan fasilitasi KUR yang tersedia, selain untuk meningkatkan pengolahan sehingga dapat diekspor dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi.

"Kalau begitu mari kita rencanakan supaya pengembangannya lebih cepat," ucapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: