Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMW Rilis Rincian Mobil Listrik Barunya, Saingi Tesla

BMW Rilis Rincian Mobil Listrik Barunya, Saingi Tesla Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

BMW merilis rincian mobil berkonsep listrik, BMW Concept i4, Selasa (3/2/2020). Kendaraan ini akan diproduksi mulai 2021.

CEO BMW, Oliver Zipse, menggambarkan BMW Concept i4 telah membawa konsep kendaraan listrik ke jantung BMW. "Mobil ini cepat. Memiliki akselerasi kurang dari 4 detik dari 0 hingga 100 km per jam. Memiliki jangkauan 600 km (sekitar 373 mil)," kata Zipse dalam wawancara dengan CNBC, Selasa.

Baca Juga: Meski Punya Pabrik di China, Penjualan Tesla Anjlok

Dia melanjutkan, perusahaannya telah menjual lebih dari 140.000 unit kendaraan listrik tahun lalu. "Cukup positif untuk keuntungan kami di masa depan. Bahkan dengan elektromobilitas," katanya.

Terkait virus corona, Zipse mengatakan belum melihat gangguan besar pada rantai pasokan BMW. Namun, perusahaannya terus memantau situasi dengan sangat cermat.

Pada 2017, BMW Group memperkirakan kendaraan bertenaga listrik berkontribusi antara 15-25% dari penjualan mobilnya. Tahun lalu, BMW bersama Great Wall Motor China membangun pabrik di Zhangjiagang, Provinsi Jiangsu, China yang akan memproduksi model Mini bertenaga listrik sepenuhnya.

BMW adalah salah satu dari beberapa produsen utama yang mengembangkan kendaraan listrik untuk melawan pembuat mobil listrik seperti Tesla.

Pada November 2019, Grup Volkswagen secara resmi memulai produksi seri mobil listrik ID.3-nya. Pembuat mobil Jerman ini berencana meluncurkan hampir 70 model listrik baru di platformnya pada 2028.

Bulan lalu, Jaguar Land Rover meluncurkan kendaraan konsep Project Vector-nya yang digambarkan sebagai kendaraan siap otonom dan listrik.

Menurut International Energy Agency (IEA), penjualan mobil listrik di seluruh dunia mencapai 1,98 juta unit pada 2018, dengan stok global mencapai 5,12 juta unit. "Pasar mobil listrik China adalah yang terbesar di planet ini pada 2018, lebih dari satu juta mobil listrik dijual di sana," kata IEA. Eropa dan AS menduduki posisi di belakangnya.

Penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) tidak hanya terbatas pada konsumen individu. Inisiatif EV100 yang dipimpin oleh lembaga nirlaba internasional The Climate Group berupaya meningkatkan penggunaannya di dunia usaha.

"Kami sedang berupaya mempercepat pengambilan massal kendaraan listrik oleh bisnis yang membeli ribuan mobil, truk, dan van. Makin cepat ini terjadi, makin cepat EV akan terjangkau secara luas untuk orang biasa," kata Kepala EV100, Sandra Roling, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke CNBC.

Penelitian EV100 menunjukkan bahwa permintaan perusahaan untuk EV meningkat. Akan tetapi, masih belum dipenuhi oleh produsen. "Ketika keadaan darurat seperti iklim meningkat, pabrikan AS perlu beralih ke roda gigi yang lebih tinggi dalam memproduksi EV atau mereka akan jatuh dan kehilangan pelanggan terbesar mereka," kata Roling.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: