Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sisi Lain Corona: Lariskan Jamu 'Gendongan'

Sisi Lain Corona: Lariskan Jamu 'Gendongan' Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merebaknya virus corona atau Covid-19 membuat penjual jamu gendong di Kota Padang, Sumatera Barat kebanjiran pelanggan. Bahkan, penjual jamu mengaku kewalahan memenuhi permintaan masyarakat.

“Pelanggan saya naik dua kali lipat sejak merebaknya isu virus corona. Ini sudah dua trip saya jalan dari Jati Adabiah sampai di Gunung Pangilun, sudah habis dibeli," kata Martini (48), penjual jamu gendong, Rabu (4/3/2020).

Baca Juga: Kala Jamu Jokowi Bisa Jadi Obat Tangkal Corona

Jenis jamu yang dibeli warga adalah jahe dicampur kunyit dan temulawak. Biasanya, dia menyediakan 15 liter per hari, kadang tidak habis. Namun sekarang, dia harus menyediakan 25 liter.

"Ada yang membeli per gelas, ada juga yang sudah memesan. Kalau satu gelas itu harganya sama seperti biasa Rp4.000. Kalau satu liter harganya Rp15 ribu. Kalaupun banyak pelanggan, sejak virus corona ini, saya enggak mau naikkan harga, ini kan musibah, jadi ini juga sebagai ganti kita membantu masyarakat," ucapnya.

Martini tetap tak menaikkan harga jamunya meski harga jahe per kilogram di pasar dari Rp40 ribu naik jadi Rp60 ribu.

"Katanya jahe bisa mengantisipasi kita tidak terserang virus corona, itu kata mereka. Kita hanya bisa jualan jamu saja. Kalau penghasilan hari-hari biasa sebelum ada virus corona ini dapat sekira Rp150 ribu sampai Rp200 ribu, tapi sekarang ini alhamdulillah dapat Rp350 ribu sampai Rp400 ribu," ujarnya.

Virus corona juga membuat banyak orang yang dulunya tak suka jamu jadi berani mencoba. "Tadi ada di SMAN 3 Padang di situ ada juga pelanggan saya, banyak anak sekolah yang memesan jamu jahe tersebut. Sebelumnya, mereka muntah-muntah menciumnya, tapi sekarang mereka berani minum," kata Martini.

Fransiska Sagurung (35), ibu rumah tangga pelanggan jamu gendongan milik Martini mengamini hal tersebut. Dia juga menyuruh suaminya yang tak doyan jamu untuk meminum minuman herbal itu.

"Tadi saya suruh suami saya karena dia sering flu, pilek, dan batuk-batuk. Biasanya dia tidak suka minum jamu, tadi saya paksa minum jamu, apalagi virus corona saat ini perlu daya tahan tubuh, harganya tidak naik kok, seperti biasa satu gelas Rp4.000," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: