Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Wabah Virus Corona, Anak Perusahaan Garuda Malah Untung! Kok Bisa?

Berkat Wabah Virus Corona, Anak Perusahaan Garuda Malah Untung! Kok Bisa? Kredit Foto: Garuda Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski sejumlah bisnis pariwisata ataupun industri penerbangan mengalami penurunan karena wabah virus corona atau Covid-19, berbeda halnya dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia.

Di mana, anak perusahaan Garuda Indonesia itu malah menjadikan merebaknya wabah itu sebagai momentum untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi yang tidak baik saat ini.

Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan, mengakui semenjak adanya wabah tersebut pihaknya banyak menerima maskapai asing yang biasanya melakukan perawatan ke Tiongkok atau China.

Baca Juga: Corona Hantam Perusahaan Perjalanan, Eh Google Ketularan

"Sejak wabah itu, akses ke negara China atau Tiongkok ditutup dan banyak maskapai asing yang biasanya perawatan di sana, kali ini tidak lagi. Sehingga, GMF jadi alternatif yang memungkinkan menjadi limpahan kerjaan dari customer tersebut," katanya di Hangar 2, GMF Aero Asia, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Bahkan, dengan limpahan itu, bisnis perawatan GMF untuk maskapai asing saja akan mengalami peningkatan sekitar 85 persen, dari yang sebelumnya 71 persen pada Desember 2019.

"Tahun kemarin hanya 71 persen, tapi saat ini kita perkirakan akan naik menjadi 85 persen. Dan untuk saat ini, kita mendata mulai dari Januari hingga Maret 2020, sudah ada 18 pesawat dari 8 negara yang berbeda yang sudah kita rawat dalam hal penanganan corona," ujarnya.

Dalam peningkatan itu pula, ia meyakini jika hangar yang ada di Bandara Soekarno-Hatta, bisa menampung pesawat-pesawat yang akan melakukan penanganan Covid-19.

"Kita masih mampu menampung maskapai asing ataupun dari kita sendiri yang akan melakukan perawatan di hangar, apalagi soal corona. Karena banyak slot kosong untuk melakukan jadwal maintenance dari Garuda atau Citilink lantaran dampak penutupan penerbangan ke China dan Arab," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: