Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Corona, Kurir AS Sediakan Layanan Tanpa Kontak. Di Indonesia Bisa Gak Ya?

Cegah Corona, Kurir AS Sediakan Layanan Tanpa Kontak. Di Indonesia Bisa Gak Ya? Kredit Foto: Jet Commerce
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekhawatiran akan penularan virus corona pelan tapi pasti telah mengubah kebiasaan sehari-hari. Jika baru-baru ini perusahaan mulai meminta para karyawan untuk bekerja di rumah, layanan pengiriman mulai memberikan layanan tanpa kontak manusia.

Beberapa layanan pengiriman telah memberikan layanan tanpa kontak. Seperti Postmates, menambahkan opsi pengiriman non-kontak bagi mereka yang takut dengan ancaman paparan Covid-19. Dan Instacart, membuat layanan serupa yang diberi nama pilihan 'tinggalkan saja di depan pintu', bagi pelanggan yang cemas akan ancaman virus tersebut.

Postmates menyebut langkah tersebut bermanfaat bagi pelanggan dan kurir. Karena itu perusahaan kurir yang beroperasi di Amerika itu mendorong karyawan, pedagang, dan konsumen untuk mengikuti opsi tersebut sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: Rantai Pasok Digoyang Corona, Waktunya E-Commerce Garap Potensi Lokal

"Kesehatan dan keselamatan masyarakat sangat penting di Postmates, dan kami telah berbagi panduan pencegahan CDC dengan Postmates kami," kata juru bicara Postmates, dikutip TechCrunch (9/3/2020).

Sementara itu, Instacart menyebut, tujuan layanan 'tinggalkan saja di depan pintu' agar perusahaan dapat terus bekerja melayani seluruh komunitas Instacart dengan aman, serta memastikan pelanggan memiliki akses ke pengiriman tanpa gangguan dan layanan penjemputan makanan dan kebutuhan rumah tangga yang dibutuhkan oleh konsumen.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Jadwal Rilis James Bond No Time to Die Mundur

Setelah Postmates dan Instacart, diprediksi akan semakin banyak perusahaan kurir yang memberikan layanan serupa. Saat ini layanan tersebut mungkin dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan virus corona. Tapi ke depan layanan tersebut diberikan sebagai gaya hidup masyarakat yang sudah semakin sibuk.

Seiring meningkatnya kebiasaan belanja online, tentu kita sering mengalami saat kurir datang rumah dalam keadaan kosong. Tapi untuk di Indonesia, apakah layanan ini sudah bisa diterapkan? Bukan khawatir barangnya tidak sampai, tapi takut diambil orang tidak bertanggung jawab.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: