Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Corona, Ekspor Nonmigas Ditargetkan Tumbuh 5,2%

Ada Corona, Ekspor Nonmigas Ditargetkan Tumbuh 5,2% Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan menetapkan target pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 5,2% pada 2020 menjadi US$163,1 miliar.

"Target ekspor nonmigas ditetapkan berdasarkan kondisi perdagangan global. Pada 2020, Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian global dan merebaknya wabah virus covid-19 pada awal tahun 2020 sehingga diprediksi akan memengaruhi kinerja ekspor dan impor produk nonmigas Indonesia ke depan," kata Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, di Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Baca Juga: Ombudsman ke Pemerintah: Setop Ekspor Masker dan Hand Sanitizer!

Jerry mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengakselerasi peningkatan ekspor nonmigas. Pertama, peningkatan kemudahan berusaha dalam rangka mendorong ekspor nonmigas. Kedua, relaksasi difokuskan pada percepatan kebijakan dan prosedur impor untuk penyediaan bahan baku dan penolong untuk pemenuhan industri dalam negeri dan mendorong peningkatan ekspor.

Ketiga, percepatan penyelesaian perjanjian perdagangan internasional dengan negara mitra dagang, peningkatan promosi ekspor nonmigas, perkembangan terkini penyediaan informasi peluang pasar ekspor, dan penguatan pendampingan ekspor.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan ia optimis target ekspor nonmigas 2020 dapat tercapai meskipun di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan. "Untuk itu, kami akan bekerja lebih keras lagi dan tidak normatif serta menjaga implementasi kebijakan impor dilakukan secara lebih selektif untuk tujuan penguatan industri nasional dan ekspor," tegas Agus.

Ia juga mengungkapkan beberapa tantangan dapat memengaruhi perekonomian global, antara lain, pertama, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, resesi ekonomi, dan meningkatnya tensi geopolitik yang menyebabkan perekonomian dunia mengalami pertumbuhan terendah semenjak krisis keuangan, yakni sebesar 2,9% pada 2019.

Kedua, merebaknya virus corona atau covid-19 menambah ketidakpastian perekonomian global. Hal ini mengakibatkan turunnya pertumbuhan ekonomi global hingga terkoreksi 0,3--0,6%.

Ia menegaskan bahwa penetapan target pertumbuhan ekspor nonmigas tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024 yang telah ditetapkan pemerintah. Pada RPJMN ini telah ditetapkan beberapa target. Pertama, target neraca perdagangan pada 2020 surplus sebesar US$ 0,3 miliar dan meningkat menjadi 15 miliar pada 2024.

Kedua, ekspor barang dan jasa tahun 2020 tumbuh 3,9% menjadi sebesar US$ 213,9 miliar dan pada 2024 tumbuh 6,2% menjadi US$ 261,7 miliar. Ketiga, ekspor nonmigas pada 2024 tumbuh sebesar 9,8% atau sebesar US$ 221,4 miliar. Keempat, PTA/FTA/CEPA yang disepakati, yaitu menjadi 20 kesepakatan pada tahun 2020 dari 14 kesepakatan yang telah terealisasi sampai dengan tahun 2019. Kelima, inflasi pangan ditargetkan sebesar 3,2 +1 pada tahun 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: