Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sehat, Kerajaan Saudi Konfirmasi Kondisi Raja Salman Usai 'Pembersihan Massal'

Sehat, Kerajaan Saudi Konfirmasi Kondisi Raja Salman Usai 'Pembersihan Massal' Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud tampil di media pemerintah pada dalam keadaan sehat Minggu (8/3/2020), beberapa hari setelah penangkapan tiga pangeran terkait dugaan upaya kudeta.

Menurut seorang sumber yang dikutip VOA, penangkapan adik laki-laki Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdelaziz, dan keponakan sekaligus mantan kepala badan kontraterorisme kerajaan, Pangeran Mohammed bin Nayef, terjadi setelah apa yang disebut sebagai sejumlah perilaku provokatif terhadap kepemimpinan di Saudi Arabia.

Baca Juga: Usai 20 Pangerannya di Tangkap, Arab Saudi Konfirmasi Kondisi Raja Salman Terkini

Sumber tersebut menambahkan penangkapan itu mengirim pesan kepada siapa pun dalam keluarga kerajaan yang merasa tersingkirkan supaya jangan menggerutu dan mematuhi semua peraturan, sebab jika Pangeran Ahmed bisa ditangkap, pangeran mana pun bisa dan akan ditangkap.

Sementara sumber lain yang mengetahui mengenai penangkapan itu mengatakan bahwa Pangeran Ahmed dipandang sebagai panutan bagi para bangsawan apabila merasa jengkel melihat cengkeraman kekuasaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Laporan mengenai “pembersihan” terhadap para bangsawan berpengaruh itu pertama kali muncul pada Jumat (6/3/2020) pagi.

Dalam penampilan pertamanya di media pemerintah sejak penangkapan, Raja Salman tampak berdiri dan menyapa dua diplomat Saudi yang baru disumpah sebagai duta besar. Sebelumnya, pada Kamis (5/3/2020), Raja Salman terlihat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab di Riyadh.

Menurut seorang sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan, penangkapan terhadap Pangeran Mohammed bin Nayef (60) menjadi kejutan, karena dia diketahui secara umum telah berada di bawah pengawasan ketat sejak ia tergeser dari garis suksesi oleh putra raja pada pertengahan 2017.

Sementara penangkapan Pangeran Ahmed (78) juga tidak terduga karena ia adalah adik laki-laki kandung raja juga anggota senior keluarga Al Saud yang berkuasa.

Media Amerika Serikat (AS) Wall Street Journal pertama kali melaporkan penangkapan itu, mengutip beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan kerajaan, mengemukakan rencana kudeta para pangeran terhadap istana untuk menghentikan putra mahkota naik tahta.

Sejak itu Wall Street Journal melaporkan penyisiran diperluas dan melibatkan puluhan pejabat Kementerian Dalam Negeri, perwira senior Angkatan Darat dan lainnya yang dicurigai mendukung upaya kudeta tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: