Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Negara Eropa Ini Masih Bertahan dari Gempuran Virus Corona, Turki Tetap Siaga

Dua Negara Eropa Ini Masih Bertahan dari Gempuran Virus Corona, Turki Tetap Siaga Kredit Foto: Reuters/Murad Sezer
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki dan Montenegro adalah dua negara di Eropa yang hingga hari ini (10/3/2020) menyatakan nol kasus infeksi virus corona baru, Covid-19. Turki secara geografis masuk di benua Asia sekaligus Eropa.

Kemarin Albania dimasukkan dalam daftar negara terbaru yang memiliki kasus infeksi Covid-19 dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi dua.

Di Turki ada 2.000 pasien yang telah diuji dan semuanya negatif Covid-19.

"Jika virus corona mencapai Turki, itu mungkin akan dibawa oleh penumpang yang bepergian dari luar negeri," kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.

"Kasus-kasus dapat dilihat (pada akhirnya) di Turki, tetapi ada di tangan kami untuk mencegah penyebarannya," ujarnya, seperti dikutip news.com.au.

Dia mengatakan jika Turki tidak menutup perbatasannya dengan Iran bulan lalu, sekitar 50.000 orang per minggu bisa masuk dari Iran.

Sementara itu, total jumlah kasus Covid-19 di Italia pada pagi ini mencapai 9.172 dengan korban meninggal 463 orang. Italia menjadi negara terparah kedua setelah China yang memiliki 80.754 kasus dengan 3.136 orang meninggal.

Seluruh Italia sekarang dikurung dengan "zona merah" virus diberlakukan. Langkah itu diambil setelah korban tewas bertambah 97 orang hanya dalam satu hari.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pembatasan pertemuan publik diperluas hingga seluruh negeri, bukan hanya episentrum wabah di utara negara tersebut. 

Prancis melarang acara yang dihadiri lebih dari 1000 orang untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, otoritas terkait juga merekrut tenaga medis dan mahasiswa kedokteran untuk membantu menangani meningkatnya jumlah kasus infeksi.

Prancis melaporkan 1.412 kasus, jumlah terbesar kedua kasus di Eropa setelah Italia. Sejauh ini, 30 orang meninggal di Prancis akibat wabah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: