Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Save Our Sea: Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lewat Tol Laut

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Save Our Sea: Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lewat Tol Laut Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Beberapa Hal yang Perlu Disimak

1. Gagasan awal tol laut adalah membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan yang melayani rute bolak-balik tanpa henti dari Aceh hingga Papua. Konektivitas melalui kapal yang berlayar secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia diasumsikan membuat biaya logistik menjadi murah dan harga-harga yang berkaitan dengan kebutuhan pokok juga turun.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan tol laut, dapat dilakukan dengan mencari penghematan di seputar rangkaian kegiatan tol laut dengan menggunakan diskon tarif, subsidi, infrastruktur pelabuhan, pengadaan kapal tol laut, optimasi jaringan trayek pelayaran, harmonisasi perizinan, ataupun perbaikan arus masuk dan keluar barang di pelabuhan;

2. Dengan mengamati pergerakan barang dengan tol laut dari perspektif rantai nilai, muncul pemahaman baru mengenai cara melihat hubungan nilai tambah dan kestabilan harga. Tol laut bukan lagi dipandang sebagai jasa tersendiri tetapi sebagai tanggapan terhadap kondisi permintaan dan penawaran pada hubungan bolak-balik antara simpul asal dan simpul tujuan.

Identifikasi posisi hambatan (bottleneck) menjadi transparan dalam upaya mengurangi ongkos produksi, transaksi, transportasi, dan distribusi;

3. Tol laut hanyalah salah satu upaya untuk mengefisienkan harga barang melalui pelayaran. Para pelaku bersedia berpartisipasi dalam koalisi rantai nilai bila ada kontrak yang menjamin imbalan yang sesuai dengan upaya yang dilakukan. Dengan demikian, kerja sama untuk lebih efisienlah yang membuat harga yang diterima konsumen di daerah tujuan akan menjadi terjangkau dan stabil. Dengan demikian, program tol laut menjadi pengungkit yang bernilai dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

4. Berbagai dampak kebijakan strategis pengembangan tol laut merupakan indikasi awal yang membuktikan bahwa perekonomian di daerah mulai bergerak naik. Ada pengiriman barang yang berkelanjutan dan makin besar, distrisbusi barang dan jasa lancar, dan harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat telah terkendali bahkan turun, dengan distribusi barang dan jasa yang makin cepat dan tinggi, diharapkan akan bisa menekan biaya logistik nasional, sekaligus menaikkan daya saing perekonomian lokal;

5. Tol laut dapat optimal tidak hanya menekan disparitas harga, namun lebih jauh dapat mengonversikan potensi ekonomi lokal agar memiliki nilai tambah dalam berkonstribusi memacu pembangunan inklusif, sebagai jawaban terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara merata dan berkeadilan. Semoga pembangunan sarana dan transportasi laut dilakukan untuk memperlancar arus penumpang, barang dan jasa, serta menjadi sarana penyebar informasi ke seluruh penjuru Tanah Air sehingga dapat memperlancar roda perekonomian dan membantu distribusi logistik nasional;

6. Program tol laut merupakan salah satu perwujudan program nasional transportasi laut pemerintahan saat ini yang salah satu tujuannnya yaitu untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;

7. Kapal perintis harus diperbanyak untuk pemenuhan pengiriman barang. Peranan Pelni harus lebih relevan dan mampu mengekplor untuk mendukung keberadaan dan pengembangan Tol Laut. Pelni diharapkan mampu untuk mendesain kapal yang multipurpose, artinya selain mengurusi kapal penumpang, Pelni diminta harus mampu mendesain kapal barang;

8. Tarif angkutan kapal Tol Laut lebih murah karena biaya pelayaran disubsidi pemerintah. Tol laut merupakan pelayaran langsung dari daerah produsen (Jawa) ke daerah konsumsi bukan di wilayah pelayaran komersial. Umumnya rute tol laut tidak dilayari kapal komersial.

Untuk itu, pemerintah harus konsisten menugaskan kepada Pelni untuk menjalani enam rute trayek tol laut sejak akhir 2015 lalu;

9. Program tol laut merupakan salah satu pilar guna mendukung Indonesia menjadi negara poros maritim dunia dalam mewujudkan visi Indonesia Hebat, sekaligus untuk menegaskan bahwa negara benar-benar hadir ke seluruh daerah lewat kapal-kapal yang terjadwal rutin berlayar. Tol laut sebagai sebuah konsep dirancang untuk memperkuat jalur pelayaran yang ditujukan bagi pemerataan pertumbuhan ke Indonesia bagian timur, menurunkan biaya logistik, juga menjamin ketersediaan pokok strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga relatif sama sehingga kesejahteraan rakyat semakin merata;

10. Pilihan strategi pengembangan tol laut sejatinya merupakan elaborasi dari pembangunan inklusif yang lebih mengedepankan keadilan ekonomi dengan memberikan fokus perhatian lebih kepada wilayah Indonesia yang tertinggal terdepan dan terluar agar dapat menikmati harga-harga komoditas kebutuhan pokok dan lainnya relatif sama dengan yang dinikmati oleh saudara-saudaranya di wilayah Indonesia lainnya. Di samping itu, pengembangan tol laut juga sebagai pilihan cara untuk menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sekaligus menjadi anti-tesis dari paradigma pembangunan eksklusif yang hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata dengan menafikan aspek pemerataan dan kesinambungan.

Akhir kata, harus diyakini bersama, dengan adanya tol laut dapat menekan disparitas harga barang antar-daerah khususnya di timur Indonesia dibandingkan dengan harga barang-barang sejenis di daerah barat Indonesia; serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan, daerah terluar, daerah terisolasi, dan daerah tertinggal. Selanjutnya kita harus memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Presiden Jokowi untuk membuktikan apa yang telah dikatakan: "Kita harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya maritim Nusantara, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan konektivitas maritim, memperkuat diplomasi maritim, dan membangun pertahanan maritim.

Maka dari itu, ayo ke laut. Di laut tersimpan harapan. Di laut tersimpan kejayaan, banyak ombak, banyak kehidupan. Kita jadi teringat Pidato Joko Widodo dalam pengucapan sumpah sebagai Presiden RI 2014–2019, 20 Oktober 2014: Kita telah lama memunggungi laut, samudera, selat, dan teluk. Sekarang saatnya kita mengembalikan Jalesveva Jayamahe. Di laut kita jaya.

Setidaknya dalam pidato tersebut Jokowi telah memancangkan komitmen mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim dengan memacu paradigma pembangunan maritim yang berkeadilan, yang didedikasikan bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan pilihan strategi mengubah paradigma pembangunan dari "Jawa-sentris" menjadi "Indonesia-sentris". Kita tunggu saja, biarlah waktu yang akan membuktikannya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: