Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saingan Terbesar Starbucks di China Ini Dituduh Manipulasi Data Penjualan, Akibatnya . . . .

Saingan Terbesar Starbucks di China Ini Dituduh Manipulasi Data Penjualan, Akibatnya . . . . Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Surakarta -

Luckin Coffee akan segera diselidiki karena setidaknya 10 firma hukum Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana investigasi terhadap saingan Starbucks di China itu.

Tindakan itu dilakukan untuk mengetahui apakah Luckin mengarang angka operasional dan keuangannya? Hal itu termasuk penjualan toko per hari, harga jual bersih per item, dan biaya iklan.

"Luckin dituding menggelembungkan jumlah item per toko per hari setidaknya 69% pada kuartal III 2019 dan 88% pada kuartal berikutnya," jelas perusahaan investasi Muddy Waters Research yang berbasis di AS, dikutip dari KrAsia, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga: Starbucks Mau Ajak Pelanggannya ke Tokyo, Begini Caranya

Akibatnya, harga saham Luckin turun 10,74% menjadi sekitar US$32,49 per saham pada 31 Januari. Namun, nilainya bangkit menjadi 21,8% pada Februari menurut data S&P Global Market Intelligence.

Luckin membantah tuduhan itu pada Februari dan menyebutnya tidak berdasar. "Kami dengan tegas mendukung model bisnis dan percaya diri dalam memanfaatkan pertumbuhan kuat pasar kopi China di masa depan," kata perusahaan.

Pada akhir 2019, Luckin mengklaim diri sebagai rantai kopi terbesar di China dengan 4.507 toko. Sebagai perbandingan, Starbucks memiliki sekitar 4.300 toko di Negeri Tirai Bambu.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: