Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

What! Badai Masih Mengancam Pasar Modal, Sampai Kapan?

What! Badai Masih Mengancam Pasar Modal, Sampai Kapan? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Danareksa Investment Management (DIM) memandang bila kondisi pasar modal yang tengah dirundung badai saat ini belum akan berakhir dalam waktu dekat ini. Direktur Utama DIM, Marsangap P. Tamba menduga jika pada kuartal I tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terlalu bagus atau berada di bawah target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 5,3%. 

 

Lembaga Pemeringkat Moody’s Investor Service memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akan melambat di angka 4,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini di bawah pertumbuhan tahun 2019 yang berada di angka 5,02%.

 

Baca Juga: Perusahaan BUMN Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Pasar Modal, IHSG Bakal Terselamatkan!

 

“Dugaan saya angka kuartal I tidak terlalu bagus, tapi kalo tidak terlau jelak its a good thing.  Kalau sejelek diperkirakan misal PDB dibawah 5% mungkin orang akan set ulang apakah pertumbuhan ekonomi buat laba perusahaan turun drastis. Jadi banyak data yg perlu di assess di kuartal I,” katanya, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

 

Menurutnya, secara jangka pendek fluktuasi di pasar modal masih cukup tinggi, karena pelaku pasar juga masih menunggu data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020. "Tapi data kuartal I keluar akhir April atau Mei, nanti pasar masih mencerna dulu data makro kuartal I. Makanya swing terbesar akan terjadi di kuartal II," tambahnya.

 

Baca Juga: Keran Dana Segar di Pasar Modal Bocor, Apresiasi IHSG Berkurang!

 

Ia pun mengungkapkan bila sebagian investor menilai jika turunnya IHSG saat ini dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk memborong saham yang harganya sudah cukup murah. Akan tetapi, keputusan investor yang masuk ke pasar saham saat ini masih terlalu berisiko.

 

"Kalau dibilang murah itu to early. Karena sampai sekarang belum ada yang confirm penurunanya sampai mana. Kita DIM tidak akan agresif beli di harga sekarang sampai kita lihat pertumbuhan ekonomi kuartal I kelihatan angkanya," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: