Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Saham Jatuh, Anak Usaha BUMN Ini Siap Manfaatkan Kelonggaran OJK

Harga Saham Jatuh, Anak Usaha BUMN Ini Siap Manfaatkan Kelonggaran OJK Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) anak usaha PT Pelindo II (Persero) atau IPC menyatakan relaksasi pelaksanaan pembelian saham kembali perseroan (buyback) tanpa adanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi angin bagi segar pada perusahaan. 

 

Investor Relation IPCC Reza Priyambada mengungkapkan bila opsi untuk melakukan buyback saham memang menjadi agenda dari para Direksi IPCC dalam Rapat Direksi untuk nantinya dibawa ke dalam RUPS Tahunan, berbarengan dengan penyampaian kinerja perseroan sepanjang 2019. 

 

“Tidak hanya buyback, para Direksi IPCC pun juga sedang mempertimbangkan dan mengkaji berbagai opsi untuk memulihkan pergerakan harga sahamnya,” ujar Reza, di Jakarta, Selasa (10/3/2020). 

 

Baca Juga: Perusahaan BUMN Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Pasar Modal, IHSG Bakal Terselamatkan!

 

Berdasarkan data pergerakan harga saham IPCC, pada awal pekan ini pergerakan harga saham IPCC mengalami autoreject bawah dengan penurunan lebih dari 24,78 persen dari harga Rp 460 di hari sebelumnya (Jumat, 6 Maret 2020). Tidak hanya di awal pekan, sepanjang 2020 pergerakan harga saham IPCC cenderung mengalami pelemahan. 

 

Tercatat, harga saham IPCC di penutupan akhir tahun lalu bertengger di level Rp 680 dan di awal pekan ini di level Rp 346. Dengan demikian, harga saham IPCC telah melemah sebanyak 49,12 persen. 

 

“Pelemahan yang terjadi karena imbas kondisi pasar yang sedang bergerak turun dan kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang mengurangi bobot di saham IPCC atau dimungkinkan adanya sejumlah pihak yang terkena forced sell sehingga berimbas pada pelepasan saham IPCC yang berakibat turunnya harga sahamnya,” ucapnya. 

 

Baca Juga: IHSG Ambruk, OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS

 

Menurutnya, kondisi ini dinilai kontras dengan pencapaian dari sisi operasional dimana aktivitas bongkar muat kendaraan dalam 2 bulan terakhir masih berjalan normal dan lancar. 

 

Di sisi lain, berbagai upaya perbaikan kondisi fundamental terus dilakukan oleh manajemen yang baru ini. Baik dari otomatisasi sistem pencatatan kendaraan, Autogate System, optimalisasi modul budget control di sistem keuangan Oracle Finance yang memudahkan perseroan untuk melakukan monitoring dan kontrol terhadap anggaran biaya, pendekatan dengan shipping line dan mitra automaker, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, kondisi tersebut belum terefleksi pada pergerakan harga sahamnya.

 

“Berbagai upaya termasuk juga kajian untuk pemulihan harga saham perseroan sedang dilakukan oleh manajemen. Tentunya, dalam kajian tersebut juga mempertimbangkan aspek manajemen risiko, aspek hukum, dan tata laksana aksi korporasi yang akan dilakukan sehingga perseroan dapat comply terhadap aturan yang berlaku. Diharapkan, hasil kajian nantinya dapat segera dilakukan agar pemulihan saham IPCC dapat terjadi dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya,” pungkasnya. 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: