Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTA Asahan 3 Dorong Bauran EBT Hingga 3,3%, PLN: Progres Pembangunan Telah Capai 5,11%

PLTA Asahan 3 Dorong Bauran EBT Hingga 3,3%, PLN: Progres Pembangunan Telah Capai 5,11% Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan stakeholders terkait di sektor energi, khususnya listrik, kini sedang mendorong penggunaan energi baru terbarukan. Salah satu bentuk upaya dari memggenjot bauran green energy adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 yang sedang dibangun dan direncanakan berkapasitas 174 MW.

PLTA ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang nantinya akan menambah pasokan listrik di Sistem 275 kV Sumatera. PLTA Asahan 3 yang dibangun terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir mengunakan sistem "run-of-river", yaitu mengalirkan air dari sungai Asahan untuk dialirkan ke turbin air melalui terowongan yang sedang dibangun sepanjang 8 km.

Baca Juga: Dorong Penggunaan EBT, PLN Operasikan PLTA 3x13 MegaWatt di Toba Samosir

Pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019. Hingga saat ini, progres pembangunan mencapai 5,11%. Dalam masa pembangunan pembangkit ini, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bekerja sama dengan Shimizu Corp – PT Adhi Karya (Persero) Tbk Joint Operation (SAJO) yang nantinya direncanakan beroperasi pada tahun 2023.

"Listrik yang dihasilkan PLTA Asahan 3 ini nantinya akan disalurkan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara melalui Gardu Induk 275 kV Simangkuk serta meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 3,3% sehingga dapat meminimalisasi penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil," jelas Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah.

"Dengan demikian, peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal," tambahnya.

Sistem pengoperasian PLTA Asahan 3 adalah dengan mengalihkan aliran air sungai dan akan melewati terowongan (Headrace Tunnel) sepanjang 8 km hingga ke powerhouse serta memutar 2 (dua) unit turbine dengan tipe Vertical-shaft Francis.

Dengan beroperasinya pembangkit ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp72/kWh serta berpotensi dalam menambah jumlah pelanggan rumah tangga setara 241.000 sambungan rumah (dengan perhitungan pelanggan 900 VA).

Sebagai informasi, kapasitas bauran energi Sumatera bagian utara untuk Pembangkit EBT sampai dengan 2023 adalah sebesar 33,7%. Dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, kapasitas bauran energi untuk pembangkit EBT akan meningkat menjadi 35,6%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: