Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perubahan Konstitusi Baru Rupanya Bikin Putin Berkuasa hingga 2036

Perubahan Konstitusi Baru Rupanya Bikin Putin Berkuasa hingga 2036 Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (10/3/2020) membuka pintu untuk perubahan konstitusi yang memungkinkan dia tetap berkuasa hingga 2036 jika dia menginginkannya.

Meski demikian, dia mengaku mendukung pembatasan periode kepemimpinan saat negara itu telah "matang" secara politik.

Baca Juga: Pemerintahan Putin Gak Mau Main-main Lawan Corona, Warga Tolak Karantina Masuk Bui

Putin pada Januari mengumumkan perombakan besar-besaran dalam politik Rusia dan konstitusi. Sesuai konstitusi dia seharusnya mundur pada 2024 saat periode kedua berurutan dan keempat masa jabatan sebagai presiden berakhir.

Saat berbicara di Duba, majelis rendah parlemen, Putin menyatakan dia mengizinkan proposal perubahan konstitusi yang akan secara resmi menjadikan masa kepresidenannya menjadi nol atau menghapus pembatasan periode kepresidenan.

"Proposal untuk menghapus pembatasan bagi siapa pun, termasuk presiden petahana, secara prinsip, pilihan ini mungkin, tapi dengan satu syarat, jika pengadilan konstitusional memberikan keputusan resmi bahwa perubahan semacam itu tidak bertentangan dengan prinsip dan ketentuan utama konstitusi," kata Putin.

"Dalam kondisi saat satu negara mengalami guncangan dan kesulitan, tentu stabilitas mungkin lebih penting dan harus menjadi prioritas," ungkap Putin yang menambahkan Rusia masih memulihkan diri dari runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Langkah ini, jika diadopsi dan didukung dalam voting nasional pada April, akan memungkinkan dia menjabat lagi dua kali periode kepresidenan yang masing-masing enam tahun.

Jika dia memilih melakukan itu, dan kesehatan dan keberuntungannya dalam pemilu memungkinkan, dia dapat tetap menjabat hingga 2036 saat itu dia berumur 83 tahun.

Mantan pejabat KGB yang kini berumur 67 tahun itu telah empat kali menjadi presiden dan menjabat sekali sebagai perdana menteri. Dia telah mendominasi politik Rusia selama dua dekade.

Para pengkritik menuduh dia berencana menggunakan perubahan konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan melebihi 2024. Putin juga tidak menjelaskan apa rencananya setelah tanggal itu tapi menyatakan dia tidak ingin mempraktekkan memiliki pemimpin seumur hidup yang mati saat masih menjabat.

Putin muncul di parlemen setelah anggota parlemen Valentina Tereshkova dari Partai Rusia Bersatu mengusulkan mengubah konstitusi yang akan menjadikan periode kepresidenan Putin menjadi nol sehingga dia dapat kembali menjabat dua periode.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: