Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetap Digelar, Panitia Umumkan Laga Pembuka Olimpiade Tokyo 2020

Tetap Digelar, Panitia Umumkan Laga Pembuka Olimpiade Tokyo 2020 Kredit Foto: Antara/Athit Perawongmetha
Warta Ekonomi, Tokyo -

Panitia Olimpaide Tokyo 2020 tetap memastikan pesta olahraga empat tahunan itu tetap digelar meski ada ancaman penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona. Pantia bahkan mengumumkan pada Kamis (12/3/2020), bahwa pertandingan softball antara Jepang melawan Australia pada 22 Juli akan menjadi acara pertama dalam jadwal.

Pertandingan akan dimulai pukul 09.00 pagi waktu setempat (atau 07.00 pagi WIB) di Stadion Bisbol Fukushima Azuma dengan dua pertandingan selanjutnya antara Italia versus Amerika Serikat dan Meksiko vs Kanada, di kemudian hari.

Baca Juga: Virus Corona Kacaukan Sejumlah Agenda Olimpiade Tokyo 2020

Pertandingan itu akan menandai hari pertama aksi di Olimpiade 2020, yang secara resmi dimulai dengan upacara pembukaan pada 24 Juli.

Pengumuman jadwal datang di tengah kekhawatiran bahwa wabah koronavirus, yang diberi label pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/3/2020), dapat berdampak besar pada Olimpiade.

Wabah telah menyebabkan pembatalan atau penundaan puluhan acara olahraga besar di seluruh dunia, termasuk musim NBA 2019/2020. NBA menyetop kompetisi pada Rabu (11/3/2010) waktu setempat atau Kamis (12/3/2020) pagi WIB menyusul seorang pemain Utah Jazz, Rudy Gobert, positif terkena Covid-19.

Dilansir Reuters, seorang anggota panitia mengatakan pada Rabu malam bahwa setiap keputusan untuk menunda Olimpiade harus dibuat sebelum Mei tetapi pada Kamis juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan tidak ada perubahan dalam rencana pergelaran Olimpiade.

Acara kirab obor Olimpiade Tokyo 2020 yang akan diadakan di Olympia kuno akan diadakan tanpa penonton dan anak-anak tidak akan hadir, seperti yang direncanakan sebelumnya, ketika nyala api Olimpiade tiba di Jepang pada 20 Maret.

Menurut data kementerian kesehatan Jepang, pada hari Rabu, Negeri Matahari Terbit itu memiliki 620 kasus terkena virus corona dan 15 kematian, tidak termasuk orang-orang di kapal pesiar yang dikarantina dekat Yokohama bulan lalu.

Para ahli mengatakan penghitungan itu mungkin rendah karena terbatasnya jumlah tes di Jepang dibandingkan dengan banyak negara lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: