Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Itu Buldozer, Paling Cocok Pimpin Ibu Kota Baru

Ahok Itu Buldozer, Paling Cocok Pimpin Ibu Kota Baru Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi -

Nama Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selalu muncul setiap kali ada pekerjaan besar dalam sebuah pemerintahan, khususnya era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Nama Ahok masuk bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara baru bersama tiga orang kandidat lainnya yakni Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Tumiyana dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Pegiat media sosial Denny Siregar menilai tingkat kepercayaan orang terhadap Ahok dalam urusan eksekusi masih tinggi. Ahok kata dia mempunyai kemampuan manajerial yang mumpuni, tipikal eksekutor tangguh, dan sistematik.

"Jokowi pernah ber-partner dengan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta, sangat paham cara kerja Ahok," kata Denny seperti ditayangkan di YouTube Cokro TV yang dikutip pada Kamis, 12 Maret 2020.

Apalagi, kata Denny, warga Jakarta masih ingat saat Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI. Bagaimana Ahok mampu membereskan banyak hal di ibu kota. Menurut dia, Ahok bisa bekerja multitasking yakni mampu melakukan banyak hal besar dalam waktu bersamaan.

"Ahok itu seperti buldozer. Ketika ia punya tujuan, tidak peduli dengan banyak penghalang. Semua yang ada di depan, dihantam. Dia punya target jelas, kapan pekerjaan itu harus selesai," ujarnya.

Memang, kata dia, Ahok bukan politikus sehingga tidak mampu berkompromi dan tarik ulur dengan sekitarnya. Ibarat main layang-layang, kata Denny, Ahok tidak pernah mengulur benangnya. Denny menganggap keputusan Jokowi mengumumkan Ahok sebagai salah satu dari empat kandidat untuk menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara baru, itu sangat tepat. 

"Bayangkan, ibu kota baru nanti akan dibangun dengan dana sampai Rp500 triliun. Sebagian besar dana diperoleh dengan model kerja sama bersama beberapa investor asing. Ini berhubungan dengan kepercayaan, orang yang memegang megaproyek itu tentu mereka yang punya pengalaman dalam mengelola kota besar," ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: