Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang KPR, BTN Optimis Laba Tembus Rp3 Triliun

Ditopang KPR, BTN Optimis Laba Tembus Rp3 Triliun Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN optimis bisnis perseroan pada tahun 2020 on track dengan capaian laba hingga Rp3 triliun. Adapun tahun ini, perseroan menetapkan beberapa target kinerja, yaitu aset ditargetkan meningkat 6-8%, sedangkan kredit dan pembiayaan tetap tumbuh sebesar 8-10% dengan penopang utama adalah kredit pemilikan rumah atau KPR.

"Permintaan rumah masih cukup tinggi dan hal ini didukung pemerintah yang akan menambah subsidi ke sektor perumahan dalam bentuk Subsidi Selisih Bunga atau SSB. Bank BTN juga akan mengoptimalkan KPR Nonsubsidi khususnya segmen milenial dan urban dan mengembangkan personal loan dengan penjualan produk secara bundling antara kredit dan tabungan seperti contohnya BTN Solusi yang baru kami rilis," kata Pahala dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2019 di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Baca Juga: RUPST BTN Setuju Bagikan Dividen 10% dari Laba Bersih

Pahala menyambut baik inisiatif pemerintah dalam memberikan stimulus khususnya pada sektor perumahan di tengah perlambatan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19 di Indonesia.

"Ini merupakan dukungan positif pemerintah terhadap sektor perumahan yang berdampak pada 172 industri terkait pembangunan perumahan. Semoga ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan perumahan sekaligus mendorong semangat para pelaku industri properti untuk membangun rumah dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah," tegas Pahala.

Pemasaran produk bundling membuat bank dengan kode saham BBTN ini menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13-15% didorong kenaikan porsi dana murah dari giro dan tabungan. Sementara rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan ditargetkan membaik di kisaran 3,5% dengan memperbaiki proses inisiasi kredit dan collection management system dan optimalisasi situs lelang rumah yaitu www.rumahmurahbtn.co.id.

"Meskipun laba tahun lalu turun tajam, tahun ini kami optimistis laba Bank Tabungan bisa menembus Rp2,5 triliun- Rp3 triliun dengan menurunkan cost of fund atau biaya dana menjadi 5,27% dan mendorong fee based income tumbuh di atas 17% dibandingkan tahun lalu. Kita juga akan mengupayakan penurunan biaya umum dan sebagainya," kata Pahala.

Selain itu, untuk mendukung sejumlah target tersebut, BNT juga fokus memperbaiki kualitas bisnis dengan memasang fondasi yang kuat khususnya dalam penerapan Pedoman Standard Akuntasi 71 (PSAK 71) dengan meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sehingga perseroan memiliki pencadangan yang lebih kuat dalam mengantisipasi potensi kerugian atas aset keuangan yang dimiliki.

Alhasil, per Februari 2020, coverage ratio Bank BTN mencapai lebih dari 100 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 43,42 persen.

"Adanya PSAK 71 juga akan mendorong perseroan untuk lebih prudent dalam pemberian kredit sehingga kualitas kredit akan menjadi lebih baik," tegas Pahala.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: