Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masjid-masjid di Seluruh Singapura Ditutup untuk Hindari Kerumunan Massa

Masjid-masjid di Seluruh Singapura Ditutup untuk Hindari Kerumunan Massa Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Singapura -

Otoritas agama Islam Singapura akan menutup seluruh masjid di negara tersebut mulai Jumat (13/3/2020) untuk dibersihkan dari potensi paparan virus corona baru, Covid-19. Penutupan seluruh masjid ini hanya sementara.

Langkah penutupan tempat ibadah ini dilakukan setelah dua jamaah muslim terinfeksi COVID-19 saat menghadiri tabligh akbar di Malaysia.

Baca Juga: Wadidaw! Pendatang yang 'Membawa' Virus Corona ke Singapura Dipungut Bayaran

Sekitar 10.000 orang dari beberapa negara ambil bagian dalam tabligh akbar dari 28 Februari hingga 1 Maret di sebuah masjid di dekat Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. 

Setelah menemukan dua jamaah pria yang menghadiri acara itu terinfeksi virus corona baru, otoritas Islam Singapura segera menutup empat masjid yang telah mereka kunjungi setelah kembali dari acara tersebut.

Dewan Agama Islam Singapura mengatakan 66 masjid yang tersisa di negara tersebut akan ditutup mulai Jumat untuk setidaknya lima hari guna didesinfeksi. Salat Jumat di semua masjid juga dibatalkan hari ini.

"Ini adalah tindakan sementara untuk secara proaktif meminimalkan kemungkinan penyebaran COVID-19 di masjid-masjid kami," kata dewan tersebut.

"(Dewan) mencari dukungan dan pemahaman komunitas Muslim untuk tindakan pencegahan seperti itu guna menjaga kesehatan masyarakat dan kesejahteraan semua komunitas di Singapura," lanjut Dewan Agama Islam Singapura, seperti dikutip New Straits Times.

Mayoritas warga Singapura adalah etnik Tionghoa dan tidak menganut Islam. Namun, negara ini juga merupakan rumah bagi minoritas Muslim yang substansial. 

Pihak berwenang di Malaysia yang mayoritas Muslim juga telah melaporkan beberapa infeksi virus yang terkait dengan acara tabligh akbar, dan berusaha melacak ribuan warga yang hadir.

Malaysia belum memerintahkan penutupan semua masjid atau pun membatalkan salat Jumat meskipun pihak berwenang telah merekomendasikan beberapa langkah seperti mempersingkat khotbah.

Seorang pria asal Brunei Darussalam juga terinfeksi setelah menghadiri tabligh akbar di Malaysia. Pria itu menularkan virus kepada beberapa orang ketika ia kembali ke negara kesultanan kecil tersebut.

Malaysia sejauh ini melaporkan 158 kasus COVID-19, sedangkan Singapura telah melaporkan 187 kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: