Ketua Umum (Ketum) FPI, Ahmad Sobri Lubis menolak dengan keras rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Menurutnya, Ahok sendiri merupakan sosok yang diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi. Seperti, dalam kasus pengadaan tanah di Rumah Sakit Sumber Waras.
Sehingga, ia mengaku tidak tepat jika Ahok diberikan jabatan strategis. "Dia kan bermasalah korupsi gitu, masa koruptor dicalonin jadi pejabat. Jadi gak benar gitu," katanya kepada wartawan, Kamis (12/3) malam.
Baca Juga: Ahok Itu Buldozer, Paling Cocok Pimpin Ibu Kota Baru
Baca Juga: Publik Percaya Tinggi pada Ahok: Mumpuni, Eksekutor Tangguh, Sistematik
Diketahui, Kepala Negara sudah mengumumkan empat kandidat yang bakal menduduki kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara. Yakni, Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil