Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imbas Corona, Bitcoin Anjlok

Imbas Corona, Bitcoin Anjlok Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin anjlok pada Kamis (12/3/2020) di tengah kondisi liar di pasar cryptocurrency, dengan para pedagang melakukan aksi jual di seluruh aset karena kekhawatiran akan kerusakan ekonomi dari pandemi Corona terus terjadi.

Cryptocurrency merosot sebanyak 25 persen selama perdagangan pagi sebelum akhirnya perlahan merangkak naik. Pantauan terakhir turun 22 persen pada USD6.206, yang merupakan kerugian harian terbesar dalam lima tahun.

Baca Juga: 7 Pengaruh Bitcoin dalam Aktivitas Perekonomian Dunia

Bitcoin telah kehilangan lebih dari 30% dari nilainya dalam lima hari terakhir, melebihi kerugian yang dialami aset saham hingga minyak.

"Kami telah melihat risiko di semua pasar aset," kata Jamie Farquhar, manajer portofolio di perusahaan crypto NKB yang berbasis di London. 

"Bitcoin tentu saja tidak kebal terhadap itu (Corona)," lanjutnya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/3/2020).

Cryptocurrency utama lainnya, yang cenderung bergerak seiring dengan bitcoin, juga mengalami penurunan tajam.

No.2 coin ethereum turun 27 persen, sedangkan XRP, koin terbesar ketiga, yang digunakan di sistem pembayaran Ripple AS yang baru mulai, berkurang 21 persen.

Turunnya Bitcoin juga telah merusak klaim para pendukung bahwa itu bertindak sebagai tempat yang aman di saat-saat terjadi tekanan geopolitik.

"Narasi bahwa BTC adalah 'aset keamanan' dan lebih seperti 'emas digital' belum mendapatkan daya tarik yang tepat di pasar utama di luar komunitas crypto," kata Ben Sebley, mitra di BCB Group, pialang cryptocurrency dikutip dari Reuters.

Penurunan tajam telah mendorong bitcoin masuk ke wilayah negatif untuk tahun 2020, setelah awal yang kuat untuk tahun ini.

Dalam enam minggu pertama tahun 2020, bitcoin naik hampir setengahnya karena investor bertaruh bahwa kombinasi faktor teknologi misterius dalam kode dan ekspektasi penerimaan arus utama mengarah pada titik temu harga baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: