Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear Perokok, Cegah Potensi Penyakit Tidak Menular Bisa Lewat Cara Ini...

Dear Perokok, Cegah Potensi Penyakit Tidak Menular Bisa Lewat Cara Ini... Kredit Foto: Unsplash/Ander Burdain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyakit tidak menular, seperti hipertensi, obesitas, diabetes, penyakit paru dan penyakit jantung, tergolong salah satu ancaman kesehatan bagi masyarakat. Untuk mencegah potensi terjangkit penyakit tidak menular maka gaya hidup sehat sangat diperlukan, seperti tidak merokok, perbanyak olahraga, tidak minum alkohol, dan menerapkan pola makan sehat.

Diketahui, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. WHO memperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit tersebut di 2016. Hampir sebagian besar kasus tersebut terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang besar kontribusinya terhadap penyakit jantung.

Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Achmad Syawqie mengatakan, upaya pengurangan risiko dapat menjadi salah satu cara bagi perokok dewasa yang mengalami kesulitan berhenti merokok.

“Bagi perokok yang sulit berhenti, ada opsi mengurangi risiko dengan cara beralih ke produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik. Upaya tersebut telah terbukti dapat mengurangi angka perokok di sejumlah negara, yakni Jepang, Inggris dan Selandia Baru,” jelasnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Baca Juga: Banyak Masalah, Pendiri Perusahaan Rokok Elektronik, Juul Labs Mengundurkan Diri

Baca Juga: Anak di Bawah Umur Rawan Salah Gunakan Vape, Pengamat: Segera Sahkan Regulasi!

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil kajian ilmiah terbaru yang dilakukan YPKP bersama SkyLab-Med di Yunani pada tahun lalu. Dalam kajian tersebut, YPKP melakukan perbandingan emisi senyawa aldehida yang dihasilkan dari produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan rokok melalui vaping machine dan smoking machine.  

Di kedua mesin tersebut, YPKP meneliti sebanyak 20 batang tembakau untuk produk tembakau yang dipanaskan, 3-5 ml cairan rokok elektrik, dan 20 batang rokok. Hasilnya produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik memiliki emisi aldehida yang jauh lebih rendah dari rokok. Artinya, risiko bagi perokok juga menurun jika mereka beralih ke produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: