Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Hadapi Corona, Said Didu: Ke Mana Stafsus Presiden?

Indonesia Hadapi Corona, Said Didu: Ke Mana Stafsus Presiden? Kredit Foto: Antara/NZ
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menyentil para staf khusus Presiden Jokowi yang disebut-sebut dari kalangan milenial. Said bertanya di mana mereka saat Indonesia tengah dalam situasi seperti saat ini.

"Ke mana semua staf khusus milenial Presiden yg digaji puluhan juta saat negara hadapi krisis seperti saat ini? #IndonesianeedLeader," tulis Said melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Minggu (15/3/2020).

Baca Juga: Cegah Corona, Mahfud MD Gelar Konferensi Pers Lewat Dunia Maya

Dalam postingannya yang lain, Said Didu berpendapat negara sedang menghadapi multikrisis yang datang bersamaan yaitu krisis kepercayaan, kepemimpinan, virus corona, ekonomi, dan krisis kohesivitas sosial. Karena itu, dia menilai Indonesia butuh pemimpin yang dia tuliskan dengan tagar #IndonesianeedLeader.

Tak hanya menyentil keberadaan staf khusus Jokowi dari kalangan milenial, Said juga mengkritik para anggota DPR dan juga DPD.

"Saat Indonesia menghadapi multikrisis seperti saat ini, ke mana suara anggota @DPR_RI dan @DPDRI utk suarakan masalah yg dihadapi oleh rakyat? #IndonesianeedLeader," tulis dia lagi.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi wabah virus corona. Presiden Jokowi mengeluarkan imbauan agar seluruh instansi baik negeri hingga swasta menghindari kontak dekat. Kerja dari rumah hingga ibadah di rumah harus mulai dilakukan.

Jokowi juga menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak sama untuk setiap daerah. Maka itu, ia mengatakan, status kedaruratan setiap daerah menjadi hak masing-masing kepala daerah.

Dia menyampaikan setiap kepala daerah juga bisa berkonsultasi ke setiap perangkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah dan pihak lainnya.

Angka pasien positif virus corona sendiri bertambah 21 kasus sehingga total menjadi 117. Juru bicara khusus penanganan corona, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa data tambahan ini berdasarkan per Minggu pagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: