Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Ambang Batas Parlemen 5-7% sebagai Upaya Eliminasi, AHY: Demokrasi Jangan Zero Sum Game!

Sebut Ambang Batas Parlemen 5-7% sebagai Upaya Eliminasi, AHY: Demokrasi Jangan Zero Sum Game! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat terpilih, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyinggung soal keinginan sejumlah partai politik (parpol) untuk menaikkan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dari 4% menjadi 5-7%.

AHY menilai bahwa itu sebagai upaya mengeleminasi partai papan bawah di parlemen. Dia mengingatkan, demokrasi ini jangan sampai seperti zero sum game (keuntungan di atas kerugian yang lain) dan the winner takes all (pemenang mendapat segalanya).

Baca Juga: AHY Ingin Bawa Demokrat Jadi Partai Melek Teknologi

"Katanya ada upaya untuk mengeliminasi partai yang mungkin ada di papan bawah begitu," kata AHY di akhir pidato perdananya dalam Kongres V Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2020).

"Nah yang jelas kita harus punya tekad, berupaya agar tetap diberikan ruang kepada parpol untuk tetap mengabdi negeri ini. Karena kalau semangatnya mengeliminasi saja, tentu kita sesungguhnya kehilangan semangat demokrasi itu sendiri," tambahnya.

AHY menjelaskan, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dan banyak sekali perbedaan yang ada di dalamnya. Dengan begitu, itu semua harus diwadahi dan diakomodasi baik dalam parpol maupun dalam organisasi nonparpol yang ada.

"Yang jelas kita tahu bahwa kompetisi adalah keniscayaan dalam sebuah demokrasi. Betul?" tanya AHY yang dibenarkan oleh semua peserta kongres yang hadir.

Menurut AHY, kompetisi adalah sebuah keniscayaan dalam demokrasi. Meskipun lelah karena menghadapi pemilu dan pilkada yang terjadi setiap beberapa tahun sekali, itu harus disiapkan dengan baik.

"Namun, saya dan kita semu berharap jangan sampai semangat ini menjadi seperti zero sum game atau the winner takes all. Kalau yang menang atau yang kuat mengambil semua mengeliminasi yang lemah yang kecil, rasanya ini kurang berkeadilan," kritiknya.

Karena itu dia menegaskan, Demokrat harus memperjuangkan haknya untuk tetap eksis, tetap berkompetisi secara sehat dalam alam demokrasi ini, hak untuk tetap berjuang, dan hak untuk mengabdi kepada masyarakat.

Jangan sampai Demokrat kehilangan hak itu. Untuk itu, ia menyerukan kepada siapa pun agar sama-sama membangun kebersamaan karena kompetisi itu harus ada akhirnya dan jangan seolah menjadi perseteruan tanpa akhir. Dan setelah berkompetisi mari bergandengan tangan lagi.

"Partai Demokrat, saya akan menjadi yang terdepan untuk menjadi ambassador siap bersilaturahmi dengan parpol lain, dengan berbagai elemen bangsa lainnya tunjukkan bahwa partai demokrat punya itikad yang baik. Bahwa kita humble, kita memiliki kerendahan hati, tetapi tentunya dengan semangat saling menghormati dan saling memberikan peluang," tuturnya.

AHY mengajak semua kader dan elite Demokrat untuk menghadirkan suasana bangsa yang harmonis tersebut. Cukup bangsa ini terpecah belah selama pilpres kemarin dan ini saatnya Indonesia bergandengan tangan dan bersatu lagi menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

"Saatnya dunia bersatu untuk mengurangi dampak tekanan ekonomi dan permasalahan global lainnya. Ini semua kita lakukan untuk masyarakat yang sama-sama kita cintai, Indonesia first dan tentu kita bertanggung jawab untuk dunia. Itulah yang disampaikan oleh Bapak SBY," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: