Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virus Corona Rupanya Sempat Bikin Warga Jepang Kehilangan Sifat Tabah dan Sopan

Virus Corona Rupanya Sempat Bikin Warga Jepang Kehilangan Sifat Tabah dan Sopan Kredit Foto: The Yomiuri Shimbun/Takashi Ozaki
Warta Ekonomi, Tokyo -

Terkenal karena ketabahan dan sikap sopan dalam menghadapi kesulitan, penduduk Jepang tampaknya telah didorong hingga mendekati batas mereka. Ini sesuatu yang tidak terlihat sejak negara itu dicengkeram oleh ketakutan akan gempa bumi dan tsunami pada 2011 yang menghancurkan pabrik nuklir di Fukushima.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter menunjukkan konfrontasi yang memanas di atas kereta api Tokyo antara seorang pria yang tampaknya berusia 50-an dengan pria yang lebih muda, yang tidak mengenakan masker dan tampaknya mengalami batuk-batuk sebelum video itu direkam.

Baca Juga: Disebut Penyebar Corona di Indonesia, Jepang Ngedumel Gak Terima

Penumpang yang lebih tua berteriak dengan marah dan berkata bahwa lelaki itu harus berhenti batuk. Lelaki yang lebih muda itu menjawab bahwa pria tua itulah yang bertingkah aneh, yang menyebabkan konfrontasi lebih lanjut ketika penumpang lain berusaha melakukan intervensi.

Beberapa hari sebelumnya, seorang penumpang di Fukuoka dilaporkan menekan tombol berhenti darurat kereta untuk melaporkan bahwa ada seorang penumpang yang sedang batuk tanpa mengenakan masker.

"Orang-orang benar-benar merasakan risiko pribadi dan itu berarti bahwa ketenangan yang biasanya Anda lihat di kereta api dan di masyarakat secara umum sedang dilupakan," kata Ken Kato, seorang pengusaha Tokyo, seperti dilansir South China Morning Post.

“Anda dapat melihatnya di area lain juga, orang-orang panik membeli tisu dan makanan kaleng karena mereka percaya rumor di internet atau karena mereka melihat tetangga pulang dengan banyak kertas toilet dan mereka merasakan semacam tekanan untuk melakukan sama. Aneh, bahwa orang-orang yang biasanya begitu rasional, kini melakukan hal-hal seperti ini," sambungnya.

Tidak termasuk mereka yang dikarantina di atas kapal pesiar Diamond Princess, Jepang telah mengkonfirmasi lebih dari 300 kasus virus Corona sejauh ini. Lebih dari 70 kasus telah terjadi di prefektur Hokkaido, yang menyebabkan gubernurnya menyatakan keadaan darurat dan mendesak warga untuk tinggal di rumah.

Hiroshi Nishiura, seorang profesor yang berspesialisasi dalam pemodelan statistik penyakit menular di sekolah kedokteran Universitas Hokkaido menturkan, jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi di Hokkaido mungkin telah mencapai 940 bulan lalu, lebih dari 10 kali angka resmi.

Perkiraannya pada 25 Februari didasarkan pada jumlah pelancong asing dan domestik yang telah terinfeksi di pulau itu, serta volume penumpang.

"Perbedaan dari kasus yang dilaporkan adalah sekitar sepuluh kali lipat, sehingga kemungkinan ada orang-orang yang hanya memiliki gejala ringan atau belum mengembangkannya. Dugaan saya adalah banyak dari mereka adalah orang-orang yang lebih muda," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: