Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Italia Catatkan Kematian Tertinggi Akibat Corona, 368 Orang Meninggal dalam Sehari

Italia Catatkan Kematian Tertinggi Akibat Corona, 368 Orang Meninggal dalam Sehari Kredit Foto: Reuters/Manuel Silvestri
Warta Ekonomi, Roma, Italia -

Wabah virus corona jenis baru, COVID-19, sudah membunuh 1.809 orang di Italia. Dalam satu hari kemarin tercatat sebanyak 368 orang meninggal, sebuah rekor kematian tertinggi di Eropa sejak wabah muncul.

Ada 24.747 kasus infeksi COVID-19 di negara tersebut dengan 2.335 pasien disembuhkan. Angka kasus itu mengkhawatirkan bagi negara-negara Eropa lainnya yang telah melihat peningkatan tajam dalam kasus-kasus selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Italia Mendesak Piala Eropa 2020 Ditunda Dulu

Sedangkan Vatikan telah mengambil langkah drastis dengan membatalkan perayaan minggu Paskah yang akan dimulai 5 April karena wilayah berpenduduk 60 juta itu bersiap menghadapi krisis yang berkepanjangan.

Hanya sesekali pelari dan beberapa penduduk setempat yang membawa tas belanjaan dapat dilihat di jalan-jalan Roma pada sore yang cerah di akhir pekan pertama Italia di bawah lockdown (penguncian) yang efektif.

"Saya tidak begitu tertarik dengan apa yang orang katakan tentang agama," kata pensiunan Romawi yang menolak diidentifikasi setelah Vatikan mengumumkan bahwa Paskah-nya akan berlangsung tanpa kehadiran fisik jemaat. "Saya tertarik pada apa yang orang katakan tentang kesehatan kita," ujarnya.

Gubernur wilayah Milan, Attilio Fontana, mengatakan situasi di daerah sekitar ibu kota keuangan Italia itu semakin memburuk.

"Kami hampir mencapai titik di mana kami tidak akan lagi dapat menyadarkan orang karena kami akan keluar dari tempat tidur unit perawatan intensif," kata Fontana kepada saluran Sky TG24 Italia, seperti dikutip AFP, Senin (16/3/2020).

"Kami membutuhkan mesin-mesin (dokter-dokter) untuk menggunakan paru-paru ventilasi, respirator buatan yang sayangnya tidak dapat kami temukan," kata Fontana. "Begitu respirator itu tiba dari luar negeri, kita akan siap untuk menyerang."

Wilayah Lombardy telah mencatat 1.218 kematian terkait wabah COVID-19 selama tiga minggu terakhir, angka tertinggi dibandingkan gabungan seluruh Eropa.

Tak Ada Lagi Ambulans

Wali Kota Milan Beppe Sala mengatakan dia telah berhasil mengamankan pengiriman masker bedah dari China untuk membantu menutupi kekurangan yang terus meningkat.

"Milan selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan kota-kota utama China dan saya melakukan beberapa panggilan telepon selama beberapa hari terakhir untuk mencari masker," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: