Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bogor Terapkan Semi Lockdown di Kawasan Puncak Guna Cegah Corona

Bogor Terapkan Semi Lockdown di Kawasan Puncak Guna Cegah Corona Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yasin, menerapkan pencegahan virus corona (Covid-19) dengan pengawasan 'Semi Lockdown' untuk melarang wisatawan asing yang menuju ke objek wisata Bogor, khususnya kawasan Puncak. Semi lockdwon ini bentuk pengawasan untuk menolak wisatawan asing melancong ke Bogor.

"Semi lockdown itu hanya untuk orang asing. Kemarin saya lakukan turun ke beberapa hotel di sana, ternyata okupansinya masih bagus yang tamunya wisatawan lokal. Jadi kita imbau hindari tamu luar negeri," kata Ade belum lama ini.

Baca Juga: Wisata Jakarta Ditutup Anies, Wisatawan Malah Pindah ke Puncak Bogor

Ade menjelaskan, artinya semi lock adalah karena Pemerintah Kabupaten Bogor masih perbolehkan wisatawan lokal. Berbeda dengan wisatawan asing yang harus melalui pengawasan khusus. Untuk wisatawan lokal yang dikhawatirkan membawa Covid-19, masyarakat diimbau mengantisipasi dengan menjaga kesehatan.

"Saya minta kepada dinas besok akan kita obrolkan dengan Forkopimda jadi ada pengawasan khusus orang asing atau ODP yang diindikasikan datang dari luar kita tidak diperlakukan sama dengan wisatawan dari  lokal. Wisatawan lokal, kalau itu kembali ke penjagaan masing-masing ya biar mereka menjaga diri masing-masing," imbuh Ade.

Ade menjelaskan mengapa tidak memberlakukan lockdown secara menyeluruh dan hanya kepada wisatawan asing. Menurutnya, masyarakat Bogor banyak yang berkecimpung di bidang wisata. Dalam rantai usaha itu termasuk pedagang sebagai pelaku usaha yang hidup di dalamnya.

Di sisi lain, jika diberlakukan lockdown, pemerintah Kabupaten Bogor khawatur ekonomi masyarakat akan lumpuh. Sebab, kebijakan terkait corona tersebut harus langka panjang dan belum diketahui sampai kapan batas akhirnya.

"Mereka per hari ini jualan, hari ini mereka dapat uang, dan hari ini mereka harus makan. Jadi kalau kita tutup secara keseluruhan, ini akan mematikan usaha orang. Siapa yang tanggung jawab ketika mereka tidak makan. Kalau saya tutup lock semua, sama saja dengan mematikan usaha orang jadi kita harus pilah-pilah dulu," jelas Ade.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: