Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koleksi Sahamnya Hancur Lebur, BPJS Bakal Gelontorkan Dana Triliunan Buat Beli Lagi

Koleksi Sahamnya Hancur Lebur, BPJS Bakal Gelontorkan Dana Triliunan Buat Beli Lagi Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

BPJS Ketenagakerjaan bakal menggelontorkan dana sebesar Rp8 triliun ke pasar modal Indonesia. Dana tersebut akan dialokasikan untuk melakukan investasi di instrumen saham, lantaran sejak awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terjun bebas hingga lebih dari 22%.

 

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengungkapkan pada tahun ini pihaknya akan mengalokasikan dana untuk berinvestasi di instrumen saham sekitar Rp6 triliun-Rp8 triliun, lantaran pola penurunan IHSG sejak beberapa pekan terakhir telah menekan harga saham-saham yang dikoleksi BPJS Ketenagakerjaan.

 

Baca Juga: Perusahaan BUMN Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Pasar Modal, IHSG Bakal Terselamatkan!

 

"Kami perlu me-rebalancing. Kami perlu melakukan averaging down cost, karena rata-rata cost kami cukup tinggi. Dengan melihat harga saham sekarang ini, berarti ini bagus bagi kami untuk menurunkan rata-rata averaging down cost kami. Sehingga, kami bisa segera keluar dari saham itu," ujar Agus di Jakarta, Senin (16/3/2020).

 

Baca Juga: Kerja Pasar Modal Berat Karena 5 Saham Perusahaan yang Bernilai Ratusan Triliun Ini Diobral

 

Ia menyebutkan bila BPJS Ketenagakerjaan akan menempatkan dana di saham-saham berfundamental bagus, harga relatif rendah dan memiliki rasio dividen yang tinggi. "Sejauh ini kami melihat secara general. Jadi, sektornya belum bisa kami tentunkan, tetapi setiap saat kami evaluasi seluruh sektor industri," imbuhnya.

 

Adapun, hingga akhir Desember 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp431,6 triliun. Dana kelolaan tersebut dialokasikan pada instrumen fixed income  (deposito dan surat utang) sebesar 71,4 persen, saham 19,09 persen, reksa dana 9,34 persen dan sisanya pada investasi langsung. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: