Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger 49 TK China Masuk Kendari, Bamsoet ke Jokowi: Tegaslah, Jangan Istimewakan WNA Manapun!

Geger 49 TK China Masuk Kendari, Bamsoet ke Jokowi: Tegaslah, Jangan Istimewakan WNA Manapun! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet turut menyoroti perihal masuknya warga negara asing atau WNA dari China di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Bamsoet meminta agar Pemerintahan Jokowi tak menyepelekan hal ini.

Menurut dia, pemerintah mesti mendatangi lokasi untuk mengecek kesehatan puluhan TKA asal China tersebut. Pengecekan ini bisa melalui tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Covid-19.

"Untuk segera mendatangi lokasi perusahaan di kawasan industri Virtue Dragon Nickel Industry, tempat para warga negara China bekerja untuk mengecek kondisi kesehatan dan mengisolasi TKA asal China tersebut sebagai upaya mencegah masuknya virus Covid-19," kata Bamsoet, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Ini Langkah Startup Pelat Merah dan Startup Besutan Mendikbud Lawan Corona

Menurut dia, pemerintah harus bersikap tegas kepada WNA tersebut. Sebab, dari informasi yang diperolehnya, mereka masuk ke Sultra untuk bekerja dengan memakai visa kunjungan. 

Lalu, mereka mendapatkan persetujuan kartu kewaspadaan kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta tanpa karantina kesehatan.

"Pemerintah agar memperlakukan warga negara tersebut secara tegas dengan perlakuan yang sama serta membatalkan persetujuan kartu kewaspadaan kesehatan tersebut, mengingat dalam situasi seperti ini tidak boleh ada perlakuan istimewa terhadap WNA manapun," ujarnya.

Dia menambahkan, dengan masuknya para WNA China yang notabene asal penyebaran Corona, maka sistem penjagaan di pintu masuk Indonesia perlu dievaluasi. Indonesia harus lebih memperketat masuknya WNA, terlebih yang tidak memiliki dokumen resmi.

 

"Pemerintah harus mengevaluasi sistem penjagaan di setiap pintu masuk Indonesia, terutama di wilayah perairan Indonesia atau pelabuhan, serta bersama Polair untuk meningkatkan pengawasan dengan melakukan patroli dan penjagaan laut di perbatasan," ujarnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: