Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Corona Tak Ganggu, KBI Optimis Perdagangan Berjangka Komoditi Akan Tumbuh di Atas 15%

Yakin Corona Tak Ganggu, KBI Optimis Perdagangan Berjangka Komoditi Akan Tumbuh di Atas 15% Kredit Foto: PT Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu tentang virus corona (Covid-19) dalam beberapa bulan terakhir cukup menyita perhatian dunia. Virus yang berawal dari dataran China ini kini telah masuk ke banyak negara. Bahkan, beberapa negara telah menutup pintu masuknya dari para pendatang.

Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU) merilis data, jumlah kasus secara global sebanyak 125.851 orang terinfeksi dengan jumlah kematian sebanyak 4.615 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 67.003. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun pada tanggal 11 Maret 2020 telah menetapkan Covid-19 atau virus corona menjadi pandemi.

Baca Juga: PT Kliring Berjangka Indonesia dan PT Timah Lakukan Aliansi demi Jaga Komoditas Timah

Imbas dari Covid-19 tidak hanya ke masalah kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi. Dari perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun melorot bahkan sempat di-suspend. Nilai mata uang rupiah juga tercatat melemah bahkan tembus di atas Rp15.000 per 1 US$.

Di sisi lain, Bank Indonesia kemungkinan juga akan melakukan koreksi atas pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Yang sebelumnya pertumbuhan ekonomi diperkirakan ada di  5,0-5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun demikian, di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya baik, para pelaku sektor perdagangan berjangka komoditi justru masih memberikan optimismenya di tahun 2020.

Data volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sepanjang tahun 2019 dan didaftarkan di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan, di sektor perdagangan berjangka komoditi (PBK) rata-rata transaksi harian mencapai  30.552 lot (exclude Single Stock). Transaksi trersebut  meliputi Komoditi SPA sebesar 63,80%, Index 7,83%, Currrency 9,63%, Primer 18,41%, dan Single Stock 0,32%. Dari sektor pasar fisik komoditas, transaksi timah murni batangan mencatatkan volume transaksi 5.436 lot. Sementara untuk gula kristal rafinasi, volume transaksi selama tahun 2019 mencapai 19.429 lot.

Dalam 2 bulan pertama di tahun 2020, rata-rata transaksi harian mencapai 40.286,4 lot (exclude Single Stock). Transaksi tersebut meliputi Komoditi SPA sebesar 69.41%, Index 8.05%, Currrency 7.42%, Primer 15.01%, dan Single Stock 0.03%. Dari sektor pasar fisik komoditas, transaksi timah murni batangan mencatatkan volume transaksi 2,939 lot.

Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta mengatakan, "Kami masih optimis. Covid-19 menambah ketidakpastian dalam investasi dan perdagangan. Akibatnya, harga komoditi bergejolak makin lebar. Ada yang turun tajam, ada yang naik tajam. Hal ini membuka peluang buat hedger dan spekulator untuk memanfaatkan produk-produk berjangka kami. Ini bisa dilihat dalam volume rata-rata harian selama dua bulan pertama yang sangat meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dan kami masih yakin, tahun 2020 akan ada pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan tahun 2019."

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, "Secara nasional, mungkin isu corona akan memberikan pengaruh. Namun, dari sektor perdagangan berjangka komoditi, kami melihat bahwa persoalan corona tidak akan mengganggu terlalu jauh teradap kinerja perdagangan berjangka komoditi. Data perdagangan yang terlihat positif dan terus mengalami pertumbuhan. Dengan peran serta semua stakeholder, kami masih optimis pertumbuhan di perdagangan berjangka komoditi di tahun 2020 bisa lebih dari 15 % dibandingkan tahun 2019."

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang berperan sebagai lembaga kliring dan penjaminan traksaksi di perdagangan berjangka komoditi terus melakukan langkah untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor perdagangan berjangka komoditi ini.

Fajar Wibhiyadi menambahkan, "Di tahun 2020, selain di transaksi perdagangan berjangka komoditi, sektor pasar fisik kami proyeksikan juga akan tumbuh. Masuknya komoditas timah batangan di pasar fisik diperkirakan juga akan menggairahkan perdagangan di bursa komoditi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: