Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaringan Supermarket Batasi Warga Malaysia dalam Membeli Bahan Pokok

Jaringan Supermarket Batasi Warga Malaysia dalam Membeli Bahan Pokok Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Jaringan supermarket besar di Malaysia, salah satunya Mydin, membatasi pembelian bahan pokok pada Rabu (18/3/2020) selama lockdown.

Barang yang dibatasi pembeliannya seperti beras, tepung, minyak goreng, pembersih tangan (hand sanitizers), dan disinfektan.

Selain itu, supermarket juga menyediakan slot spesial dan jalur khusus di kasir bagi para manula dan difabel.

Direktur Plelaksana Mydin, Ameer Ali Mydin, memastikan pasokan bahan pokok di supermarketnya masih cukup dan aman.

Namun, dia mengimbau kepada warga agar tidak berbelanja secara berlebihan sehingga merugikan orang lain yang membutuhkan.

"Orang harus mengerti bahwa mereka tidak boleh terlalu selektif," ujar Ameer.

Pemerintah Malaysia memastikan bahwa stok bahan kebutuhan pokok cukup bagi seluruh warga selama lockdown.

Pemerintah mengizinkan supermarket dan apotek tetap buka, termasuk restoran. Namun, restoran hanya melayani pembelian untuk dibungkus atau take away.

Beberapa jam sebelum lockdown diberlakukan, ribuan warga Malaysia tampak mengantre di terminal bus untuk mudik ke kampung halaman.

Warga Malaysia yang bekerja pulang pergi ke Singapura memilih untuk tinggal sementara di Singapura selama dua pekan ke depan.

Selain itu, sebelumnya warga Malaysia berbondong-bondong pergi ke supermarket untuk membeli stok bahan kebutuhan pokok, termasuk mi instan.

Malaysia melakukan penguncian atau lockdown parsial selama dua pekan yang dimulai pada Rabu (18/3/2020).

Keputusan lockdown diambil sebagai upaya untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona yang mulai melonjak di Asia Tenggara. Malaysia telah menutup perbatasan, sekolah dan perguruan tinggi. Hal serupa juga dilakukan oleh Filipina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: