Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti Prediksi Virus Corona Bisa Renggut 20.000 Nyawa Warga Inggris

Peneliti Prediksi Virus Corona Bisa Renggut 20.000 Nyawa Warga Inggris Kredit Foto: Reuters/Yonhap
Warta Ekonomi, London -

Kepala Penasihat Ilmiah Inggris, Sir Patrick Vallance, memprediksi kematian warga oleh vorus corona jenis baru, COVID-19, bisa mencapai 20.000 orang. Jumlah itu pun dia sebut sebagai "hasil yang baik" karena angka prediksi itu sudah dia turunkan.

Paparan yang mengejutkan itu disampaikan di hadapan Parlemen pada Selasa (17/3/2020). Sir Patrick ditanya apakah tujuan pemerintah Inggris adalah mengurangi jumlah kematian oleh virus corona baru dari ratusan ribu menjadi puluhan ribu.

Baca Juga: Panic Buying Melanda Inggris, Rak Supermarket Kosong karena Barang Terjual Habis

"Itulah harapan, bahwa kita bisa mencapai itu," katanya, seperti dikutip ITV News.

"Untuk memasukkannya ke dalam perspektif, setiap tahun dalam flu musiman jumlah kematian diperkirakan sekitar 8.000. Jadi jika kita dapat menurunkannya menjadi 20.000 dan di bawahnya, itu adalah hasil yang baik dalam hal di mana kita berharap untuk sampai dengan wabah ini," paparnya.

"Maksud saya, ini masih mengerikan. Maksud saya itu masih banyak kematian dan masih sangat besar tekanan pada layanan kesehatan," ujar Sir Patrick.

"Anda tahu situasinya suram ketika 20.000 kematian akan memenuhi syarat sebagai 'hasil yang baik'," paparnya.

Komite terkait Parlemen juga membaca surat yang mengganggu dari dokter kecelakaan dan gawat darurat (A&E) terkait respons pemerintah dalam menghadapi wabah COVID-19. Dalam suratnya, dokter mengatakan rumah sakit Inggris sudah berjuang untuk mengatasinya.

"Ini pembantaian mutlak dalam A&E. Kekacauan total. Kami tidak memiliki APD (alat pelindung) yang tepat," tulis dokter itu.

"Kami diberikan masker kertas yang jelek, bukan masker FFP3 yang kami butuhkan, dan tidak semua orang mendapatkannya. Secara harfiah, para dokter melihat pasien yang paling sakit, yang dicurigai terkena serangan jantung, sepsis—yang harus mereka lindungi adalah sedikit kertas di mulut mereka, seolah-olah itu akan melakukan apa pun untuk melindungi mereka," lanjut surat tersebut.

"Ada semua pasien (virus corona), tetapi kemudian ada juga semua pasien yang sakit parah. Orang tidak berhenti mengalami RTA (renal tubular acidosis), serangan jantung, stroke, dan pinggul yang patah, bukan?."

"Semuanya ada di sini dan ini pembantaian total. Saya kaget. Saya merasa seperti kita dilemparkan ke serigala di sini. Beberapa dari kita akan mati. Kita tahu beberapa akan mati," imbuh surat tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: