Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Corona Makin Ganas Aja di Pasar Modal

Dampak Corona Makin Ganas Aja di Pasar Modal Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup -2.83% atau 126.07 poin ke level 4.330,67 dengan indeks sektor infrastruktur -3.85% dan konsumsi -3.77% memimpin pelemahan. Saham JSMR -6.85%, TBIG -6.81% dan ISAT-6.80% menjadi penekan pelemahan. Investor asing melakukan aksi jual dengan tercatat sebesar Rp258.47 miliar.

 

“Wabah pandemic yang mulai meningkat di Indonesia menjadi faktor utama pelemahan IHSG. Terdapat 227 kasus dan 19 orang meninggal menurut data yang terkena wabah pandemic di Indonesia,” kata Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Rabu (18/3/2020). 

 

Baca Juga: Rabu Sore, IHSG Amblas 2,83%

 

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa pemerintah Indonesia berjanji untuk meningkatkan upaya stimulus yang bertujuan untuk mengatasi krisis virus korona sebanyak US$1.8 Miliar. 

 

“Ekonom pun sekarang memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan semakin lemah dengan pertumbuhan 4.5%-4.7% pada kuartal pertama sehingga membuat Indonesia berpotensi pada jalur pertumbuhan terlemah sejak 2009,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Duh Gusti!!! Bulan Puasa Jadi Puncaknya Corona

 

Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas melemah kecuali TOPIX (+0.19%) yang ditutup menguat. Indeks Nikkei (-1.68%), HangSeng (-4.18%) dan CSI300 (-1.98%) turun signifikan mengikut indeks ekuitas berjangka di AS. Investor terus menimbang dampak stimulus fiskal dan moneter untuk melawan efek dari pendemic coronavirus. Negara-negara terus meningkatkan langkah-langkah untuk membatasli penyebaran virus dengan menutup beberapa daerah dan memperkerjakan karyawan dirumah. Hal tersebut akan menganggu dan memperlambat iklim bisnis secara sistematis.

 

Dimana, Bursa Eropa mayoritas dibuka pada zona negatif. Indeks Eurostoxx (-2.79%), FTSE (-3.28%) dan DAX (-3.39%) dibuka langsung merosost lebih dari tiga persen diawal sesi perdagangan dengan semua sektor industri dizona merah. Bank dan perusahaan energi memimpin penurunan mengiringi outlook dari penurunan pinjaman ekspansi usaha dan permintaan. AS kembali merencanakan pemberian stimulus sebesar $1.2 Triliun yang bertujuan untuk mencegah dampak buruk dari krisis yang tampaknya akan menjerumuskan banyak ekonomi dunia kedalam resesi. Investor menanti data inflas d Eropa, Kebijakan bank sentral Australian dan Data pengangguran di AS.

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: