Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku ingin memberi efek kejut kepada warga Ibu Kota dan sekitarnya, dengan sempat membatasi operasional transportasi umum seperti TransJakarta, serta Moda Raya Terpadu (MRT).
Kata Anies, efek kejut perlu diberikan sehingga warga menyadari bahwa wabah corona yang terjadi di Indonesia, merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa.
"Kalau kita tidak memberikan pesan efek kejut, ini, penduduk di kota ini, masih tenang-tenang saja," ujar Anies, dikutip dari video YouTube Pemprov DKI, Rabu, 18 Maret 2020.
Anies menyampaikan antrean yang padat di TransJakarta, juga MRT pada Senin lalu, 16 Maret 2020, mereka akan menyadari bahwa kehidupan di Ibu Kota sedang tidak normal. Dari kesadaran itu, warga lalu diharapkan mematuhi imbauan-imbauan Pemprov, seperti social distancing, hingga bekerja-belajar-beribadah dari rumah.
"Ketika orang antre panjang, baru sadar, 'oh iya, Covid-19 itu bukan fenomena (yang informasinya) di WA (WhatsApp) yang jauh sana. Ini ada di depan mata’," ujar Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: