Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Desak Anggotanya Sumbang Negara Termiskin Tangani Covid-19

IMF Desak Anggotanya Sumbang Negara Termiskin Tangani Covid-19 Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak negara-negara anggota untuk bekerja sama memberikan lebih banyak sumbangan untuk membantu negara-negara termiskin dalam menangani pandemi Covid-19.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa wabah virus corona akan membuat pertumbuhan global di bawah 2,9% seperti yang terlihat pada 2019. Namun, ia menunda memberikan perkiraan lebih rinci karena menurutnya masih banyak ketidakpastian.

Baca Juga: Wabah Corona Paksa IMF dan Bank Dunia Uji Coba Kerja Jarak Jauh

Juru bicara IMF, Gerry Rice, mengatakan, IMF bekerja cepat untuk menangani semua permintaan bantuan dari negara-negara anggota terkait virus corona, termasuk Iran. Penurunan tajam harga minyak, kata dia, akan memengaruhi negara-negara penghasil minyak seperti Nigeria dan Ekuador.

Rice mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai dampak penurunan tajam harga minyak terhadap ekonomi global. Namun, bulan depan IMF akan merilis perkiraan yang lebih tepat yang mencerminkan perkembangan itu dan apa yang disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi.

IMF dan Bank Dunia pekan lalu mengatakan mereka akan beralih ke format virtual untuk Pertemuan Musim Semi karena virus corona. Namun, IMF masih akan merilis Outlook Ekonomi Dunia yang diperbarui dan dokumen lainnya tepat waktu untuk pertemuan tersebut.

Rice menyambut kontribusi Inggris sebesar 150 juta poundsterling untuk program Containment and Relief Trust IMF. Ia mendesak negara-negara lain memberikan kontribusi serupa untuk memperluas dana US$200 juta yang ada saat ini.

"Dana perwalian untuk saat ini sangat kekurangan. Itu sebabnya kami mendesak negara-negara anggota untuk berkontribusi," kata Rice, dikutip Reuters, Jumat (13/3/2020).

Data real time dari John Hopkins Uniiversity and Medicine, per 19 Maret 2020, kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 218.823 orang, dengan 84.118 kasus yang sembuh dan 8.810 kasus kematian.

Rice menggarisbawahi seruan IMF sebelumnya untuk melakukan tindakan terkoordinasi sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari negara-negara Eropa ke Amerika Serikat.

Uni Eropa tidak menyetujui larangan perjalanan unilateral dan mengatakan keputusan AS diambil secara sepihak dan tanpa konsultasi. Rice tidak membahas dampak spesifik dari pembatasan perjalanan AS tersebut.

"Kita perlu berbicara satu sama lain, bertukar informasi, belajar tentang virus ini, memanfaatkan sumber daya kita sebanyak yang kita bisa. Kami telah meminta pemerintah untuk melihat ke depan, mengambil langkah-langkah yang tepat sasaran dan proporsional," kata Rice.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: