Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini 7 Aktivitas Manusia Modern Disebut Mengancam Kesehatan Otak

Ini 7 Aktivitas Manusia Modern Disebut Mengancam Kesehatan Otak Kredit Foto: (Foto : Dailymail)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gaya hidup modern yang ditunjang dengan teknologi memang membawa banyak kemudahan dalam aktivitas sehari-hari. Namun, gaya hidup seperti ini ternyata juga memiliki dampak yang merugikan pada jalur saraf di otak.

Akibatnya, gaya hidup modern juga bisa mendorong seseorang untuk berpikir lebih lambat dan bebal. Era hiperkonektivitas ini pada akhirnya bisa memicu seseorang untuk menjadi kurang produktif dan kurang efektif.

Setidaknya ada tujuh kebiasaan dalam gaya hidup modern yang dapat memberi pengaruh kurang baik bagi otak. Berikut ini adalah ketujuh kebiasaan tersebut seperti dilansir The Ladders, Kamis (19/3/2020).

1. Tidak Aktif Bergerak

Kemudahan yang dibawa teknologi membuat orang-orang di zaman moderen seperti saat ini cenderung kurang bergerak. Kurang melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan beragam risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, depresi, demensia dan kanker.

Kurang bergerak juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Studi dalam Journal of Comparative Neurology juga berhasil menemukan adanya hubungan antara perilaku tidak aktif dengan penurunan mental.

2. Multitasking

Multitasking/ tampaknya telah menjadi tuntutan bagi orang-orang yang hidup di zaman moderen. Namun, multitasking juga memiliki dampak tersendiri pada otak yang pada akhirnya akan membuat seseorang menjadi kurang produktif.

Ahli saraf dari MIT Earl Miller mengatakan otak manusia pada dasarnya tidak dirancang untuk melakukan multitasking dengan baik. Ketika seseorang berpikir bahwa dia sedang melakukan multitasking, yang sebenarnya terjadi adalah dia hanya berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan sangat cepat.

"Dan setiap kali dia melakukan itu, ada dampak terhadap fungsi kognitif yang akan terjadi," jelas Miller.

Multitasking juga diketahui dapat meningkatkan hormon stres kortisol dan juga hormon adrenalin. Dalam jumlah yang tinggi, hormon-hormon ini dapat menstimulasi otak secara berlebih dan menyebabkan seseorang sulit untuk berpikir jernih.

3. Informasi Berlebih

Terlalu banyak paparan informasi dari surel hingga media sosial dapat memicu terjadinya stres. Paparan informasi berlebih ini juga akan menyulitkan seseorang untuk bisa berkonestrasi pada satu tugas. Profesor di bidang psikologi dari Gresham College Glenn Wilson mengatakan distraksi dari informasi berlebih ini dapat menurunkan IQ efektif seseorang hingga 10 poin.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: