Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Modal Diramalkan Masih akan Turun Lagi

Pasar Modal Diramalkan Masih akan Turun Lagi Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot ke posisi 4.105,42 karena melemah 5,2% atau 225,25 poin dengan sektor indeks aneka industri -6.07% dan konsumsi -5.95% turun membebani IHSG. 

 

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa pelemahan terjadi setelah Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp636.04 miliar. 

 

“Saham-saham BBCA, BBRI dan TLKM menjadi yang terbanyak dijual bersih investor Asiang. Investor masih dalam keadaan bayang-bayang dampak pandemic coronavirus di Indonesia,” katanya, di Jakarta, Kamis (19/3/2020). 

 

Baca Juga: Bergidik! Nasib Pasar Modal Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

 

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa Bank Indonesia memangkas suku bunga 25 basis poin melanjutkan rangkaian pelongaran kebijakan global guna menahan tekanan dampak pandemic coronavirus terhadap ekonomi global. 

 

Bank Indonesia pun memperkirakan ekonomi global tahun 2020 turun menjadi 2,5% disaat perkiraan institusi global telah berada dibawah 2 persen. Bank Indonesia juga memperkirakan inflasi sebesar 2%-4% dan memangkas estimasi pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 4,2%-4,6% dari 5%-5,4%. 

 

“Hal tersebut sontak direspon cenderung negatif oleh pergerakan Rupiah (-4.53%) yang terdepresiasi ke level Rp15.912,50 per USD,” terangnya. 

 

 

Ia memperkirakan IHSG masih akan bergerak tertekan dengan support resistance 3.950-4.200. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AKRA, BBCA, BNGA, BMRI, HRUM, ICBP, JPFA, MEDC, MNCN, SIMP, TLKM, TOWR, UNVR.

 

Baca Juga: Dekati Rp16.000, Perfoma Rupiah Terhadap Dolar AS Paling Anjlok Se-ASEAN di Awal Tahun 2020

 

Tercatat, mayoritas bursa saham Asia ditutup mayoritas melemah kecuali TOPIX (+0.97%) naik dekat sepersen. Indeks Nikkei (-1.04%), HangSeng (-2.61%) dan CSI300 (-1.30%) turun lebih dari sepersen. Investor mencari tempat berlindung sementara disertai mempertanyakan keefektifan dari serangkaian tindakan dukungan ekonomi dan keuangan yang diperkuat dengan cepat oleh pada pembuat kebijakan global. Indeks future saham AS berfluktuatif karena investor terus menimbang kemungkinan meningkatnya resesi global.

 

Sementara, Indeks Eropa dibuka menguat disaat mayoritas bursa saham Asia tertekan. Indeks Eurostoxx (+1.78%), FTSE (+0.28%) dan DAX (+0.67%) naik mengiringi kenaikan obligasi negara di Italia, Jerman dan Prancis setelah ECB mengumumkan dorongan besar dalam upaya menstabilkan ekonomi dan pasar modal. Para pembuat kebijakan di seluruh dunia semakin terburu-buru dalam beberapa pekan terakhir untuk membendung dampak guncangan bencana yang datang ke ekonomi dari pandemic coronavirus. Sehingga investor berbondong-bondong beralih keuang tunai dan menghancurkan aset berisiko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: