Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deddy Sitorus: Kepala Daerah Harus Fokus Tangani Corona di Daerahnya

Deddy Sitorus: Kepala Daerah Harus Fokus Tangani Corona di Daerahnya Kredit Foto: Gesuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus meminta seluruh kepala daerah, khususnya gubernur, untuk tetap berada di daerahnya guna memimpin penanganan penyebaran virus corona (Covid-19). Deddy juga meminta pemerintah pusat mengawasi kinerja kepala daerah dalam menangani penyebaran wabah tersebut. 

"Inilah saatnya peran gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat sangat diperlukan. Jangan mau enaknya saja," kata Deddy, melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).

Deddy melanjutkan, kewajiban gubernur mengurangi perjalanan dinas dan ke luar negeri sesuai arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Menurut dia, gubernur harus memiliki rencana mitigasi yang kongkrit untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona dan dampaknya terhadap dimensi kesehatan maupun dimensi ekonomi. 

"Meski perjalanan dalam negeri tidak dilarang pemerintah pusat, kepala daerah sebaiknya lebih fokus di daerah masing-masing," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalimantan Utara, secara khusus dia meminta kepala daerah di dapilnya lebih serius mengantisipasi dan menyiapkan rencana penanganan penyebaran virus corona.

Pasalnya, Kaltara termasuk daerah rentan penyebaran virus corona karena perbatasan darat dan lautnya terlalu banyak dan sulit diawasi. Terlebih negara di sekililingnya, Sabah, Filipina, Taiwan, China, sudah diserang pandemi sehingga ada kemungkinan terjadi eksodus WNI dan TKI yang kembali ke dalam negeri.

"Tangani corona, waktunya bekerja konkret dan menunjukkan kemampuan memimpin. Jangan sampai justru oemimpin tertinggi di daerah malah tiduran di Jakarta, sambubg Deddy. Realokasi APBD sudah dimungkinkan untuk memperkuat tenaga medis & sarana kesehatan yang sangat terbatas di Kaltara," ungkap Deddy.

Ia meminta Kaltara harus punya modelling system untuk mengantisipasi kondisi kedaruratan. Perlu dihitung kesiapan peralatan kesehatan pendukung, para medis, obat-obatan, jumlah fasilitas isolasi hingga penanganan fase kritis. Apakah Kaltara sudah siap, tutup Deddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: