Wamen Perindustrian: Penyebaran Industri Tidak Merata

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dalam kurun tiga tahun terakhir, pertumbuhan industri melebihi pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, banyak anggapan pertumbuhan industri tidak berkualitas. Salah satu ukuran pertumbuhan industri tidak berkualitas adalah masih sangat tinggi kesenjangan industri di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

Pandangan itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun dalam diskusi panel "Apkasi International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014" di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Oleh karena itu, Kementrian Perindustrian akan terus berupaya melakukan percepatan, pemerataan, dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia.

"Diharapkan kontribusi wilayah di luar Pulau Jawa ke depan dalam memberikan sumbangannya terhadap nilai tambah sektor industri akan terus ditingkatkan dari 28% pada tahun 2013 menjadi sekitar 45%," katanya.

Menurut Alex, pertumbuhan pembangunan industri nasional telah berkembang sejak krisis ekonomi global 2008-2009. Salah satu indikatornya, pertumbuhan industri nonmigas sebesar 20%. Pada 2013 sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh 6,10% lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78%.

"Sejak tahun 2008, dibandingkan tahun 2013 kontribusi industri di luar Pulau Jawa meningkat dari 24,6-28,5%. Artinya, industri sudah mulai tumbuh bergeser ke luar Pulau Jawa," tambahnya.

Hal ini disebabkan daya tumbuh di Pulau Jawa semakin menurun, daya dukung menurun, dan sulitnya mendapatkan lahan baru. Maka, ke depan industri akan semakin bertumbuh dan berkembang di luar Pulau Jawa.

Hal tersebut mendapat dukungan dari negara. Salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian yang akan menjadi titik kebangkitan industri secara nasional.

"Kalau semakin banyak industri tumbuh di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi tentu semakin memperkuat struktur industri nasional kita.

(Boyke P. Siregar)

Foto: BS