Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Ampuh Tangkal Penyebaran Corona, WHO: Lockdown Bahaya Jika . . .

Tak Ampuh Tangkal Penyebaran Corona, WHO: Lockdown Bahaya Jika . . . Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan mengatakan, lockdown atau penguncian sebuah wilayah saja tidak cukup untuk menghambat penyebaran dan mengalahkan virus Corona baru, Covid-19. Ryan menuturkan, diperlukan langkah tambahan lainnya untuk bisa mengalahkan virus mematikan itu.

 

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Ryan mengatakan, negara-negara tidak dapat begitu saja mengunci masyarakat mereka untuk mengalahkan Covid-19. Dia menyebut, perlu ada langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

 

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Ryan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/3/2020).

 

Baca Juga: Anak Muda Jangan Sesumbar! WHO: Corona Bisa Bunuh Anda, Hidup dan Mati untuk Orang Lain!

 

"Bahaya saat ini dengan penguncian, jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melonjak kembali," sambungnya.

 

Baca Juga: WHO Bilang Negara-negara Bisa Putus Rantai Penyebaran Virus dengan Lakuakan Dua Hal Ini

 

Mayoritas kasus baru telah dilaporkan di Amerika Serikat dan di Italia. Di mana, di Italia jumlah kematian melampaui jumlah yang meninggal di China. Pada saat yang sama, di antara 300 ribu yang terinfeksi di seluruh dunia, hampir 100 ribu diantaranya telah pulih dari penyakit ini.

 

Untuk mengatasi infeksi, banyak negara telah memberlakukan larangan bepergian dan juga mendesak warganya untuk kembali dari luar negeri untuk mengkarantina diri mereka selama dua minggu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: