Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Sebar Hoax, Penonton TV Meroket hingga 50% Saat Corona

Tidak Sebar Hoax, Penonton TV Meroket hingga 50% Saat Corona Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menilai lonjakan pemirsa televisi hingga lebih dari 50% menunjukkan media televisi menjadi garda terdepan dalam penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada masyarakat.

 

Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan di tengah kondisi darurat COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) televisi menjadi sumber informasi terdepan, berkualitas dan terpercaya.

 

"Televisi menjadi garda terdepan dalam perjuangan menyampaikan informasi kepada masyarakat di tengah kondisi darurat Corona ini. Itu karena televisi tidak menayangkan hoax, selalu check recheck apalagi diawasi KPI," kata Agung, di Jakarta, Senin (23/3/2020).

 

Baca Juga: No Hoax! Mulai Pagi Ini Sejumlah Wilayah di Jakarta Bakal Disemprot Disinfektan

 

Senada dengan Agung, Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis mengatakan kondisi ini menunjukkan publik percaya terhadap media mainstream. "Sepakat (lebih dari 50%), bahwa kondisi ini menjadikan publik percaya media mainstream," tutur Yuliandre, saat dikonfirmasi wartawan.

 

Yuliandre mengatakan banyaknya hoax dari media sosial menjadikan publik lebih memilih media televisi yang merupakan media arus utama sebagai tontonan utama yang terpercaya.

 

"Fungsi media televisi to inform, to educate dan to entertain saat ini berjalan dan sangat dipercaya masyarakat. Jadi, bukan percaya informasi media baru [media sosial] yang banyak hoax," tuturnya.

 

Baca Juga: Angka Kematian Corona Tinggi, Dokter Teriak: Please...

 

Yuliandre memaparkan pemirsa televisi diperkirakan naik lebih dari 50%, karena anak-anak, remaja, masyarakat banyak yang tinggal di rumah, termasuk pekerja yang kerja dari rumah (work from home/WFH).

 

Senada dengan Yuliandre, Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution mengatakan televisi sebagai media memiliki fungsi sebagai sarana informasi, hiburan, dan edukasi.

 

"Guna memperoleh informasi, edukasi dan menghilangkan kejenuhan, maka televisi sebagai sarana hiburan dan informasi banyak ditonton masyarakat," tutur Syafril.

 

Hal tersebut sejalan dengan kebijakan social distancing yang mendorong masyarakat untuk banyak berdiam diri di rumah dan menghindari keramaian serta kebijakan kerja dari rumah (work from home/ WFH).

 

Syafril mengatakan ATVSI terus mengimbau Lembaga Penyiaran Swasta untuk memberikan informasi terbaik kepada masyarakat mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat dan apa yang harus dihindari dalam menghadapi virus Corona ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: