Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pria AS Meninggal dan Istri Kritis Usai Minum Chloroquine buat Obati Corona

Pria AS Meninggal dan Istri Kritis Usai Minum Chloroquine buat Obati Corona Kredit Foto: Reuters/China Daily
Warta Ekonomi, New York -

Seorang pria Arizona, Amerika Serikat meninggal dan istrinya dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi chloroquine fosfat. Produk tersebut adalah pembersih akuarium yang mirip dengan obat-obatan yang telah disebut oleh Presiden AS Donald Trump sebagai perawatan potensial untuk infeksi virus corona.

Pasangan yang berusia 60-an itu mengalami masalah kesehatan segera setelah menelan obat zat tambahan yang digunakan di akuarium untuk membersihkan tangki ikan itu. Demikian keterangan menurut Rumah Sakit Banner Health di Phoenix.

Baca Juga: Membludak, Pasien Positif Corona di Jerman Bertambah 4.764 dalam Sehari

Chloroquine fosfat memiliki bahan aktif yang serupa dengan obat malaria yang oleh Presiden Trump disebut-sebut efektif untuk mengatasi Covid-19. Pada Sabtu, Trump mencuit tentang kombinasi hydroxychloroquine dan azithromycin. Ia mengatakan kombinasi itu memiliki 'peluang nyata untuk menjadi salah satu pengubah kondisi terbesar dalam sejarah kedokteran'.

Ahli penyakit menular utama negara itu, Anthony Fauci, mengabaikan klaim tersebut dengan mengatakan terapi itu harus diuji untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya. "Chloroquine, obat malaria, tidak boleh dicerna untuk mengobati atau mencegah virus ini," kata Banner Health dalam sebuah pernyataan, Senin.

Virus corona yang menyebabkan penyakit pernapasan menular muncul pada Desember di Wuhan, China. Virus ini telah menyebar ke seluruh dunia.

Saat ini tidak ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk penyakit ini. Tetapi para peneliti sedang mempelajari metode perawatan yang ada dan melakukan percobaan. Saat ini, sebagian besar pasien hanya dapat menerima perawatan pendukung.

"Mengingat ketidakpastian seputar Covid-19, kami memahami bahwa orang-orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi caranya bukan dengan mengobati sendiri," kata Daniel Brooks, Direktur Pusat Informasi Obat dan Racun Banner.

Brooks mendesak komunitas medis untuk tidak meresepkan obat chloroquine kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit. "Hal terakhir yang kami inginkan saat ini adalah unit gawat darurat kami dibanjiri dengan pasien yang percaya mereka menemukan solusi yang kabur dan berisiko yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: