Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Droplet Percikan Ludah Paling Berbahaya Sebarkan Corona

Droplet Percikan Ludah Paling Berbahaya Sebarkan Corona Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Kedisiplinan masyarakat untuk mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah menjadi kunci untuk mengurangi penyebaran virus corona atau covid-19 di Indonesia. Saat ini pemerintah terus melengkapi segala kebutuhan terkait dengan layanan perawatan.

"Saat ini sudah disiapkan 105.000 APD, 125.000 alat pemeriksaan cepat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan pers belum lama ini.

Sementara strategi penanganan sebaran covid-19 adalah bagian terpenting yang harus dilaksanakan oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak dalam komunikasi sosial akan mengurangi risiko penularan virus corona.

"Bagian bersama dan harus dilaksanakan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan dari orang ke orang, yaitu jaga jarak dalam komunikasi sosial. Karena virus ini dari orang yang positif ke orang lain," katanya.

Bagaimana penularan virus ini bisa terjadi? Yurianto menyampaikan bahwa perpindahan virus dapat terjadi melalui percikan ludah yang kecil-kecil. Ini tentu bersumber dari orang yang positif mengandung virus kepada orang lain melalui perantara droplet atau percikan ludah yang kecil-kecil tadi.

"Dari seorang yang sakit kepada orang yang sehat, pada saat dia berbicara, pada saat dia batuk, pada saat dia bersin. Karena itu, menjaga jarak secara fisik antara satu orang dengan orang yang lain sangat penting, langkah yang paling bagus dan paling berarti dalam kaitan mengurangi risiko terjadi penularan," katanya.

Namun begitu kata Yurianto, langkah tadi juga perlu disertai dengan upaya terus-menerus dan benar. Dengan kegiatan cuci tangan dengan sabun. Bisa saja, droplet dari orang yang sakit jatuh ke benda yang ada di sekitar kita. Dan tidak mustahil ini akan kita sentuh secara tidak sadar.

"Dan yang kita khawatirkan adalah setelah pemindahan partikel virus ke tangan kita, kita kemudian melakukan kegiatan makan, minum atau memanipulasi hidung, mulut dan mata tanpa cuci tangan. Ini juga jadi peluang yang paling gampang terjadinya penularan," katanya.

Karena itu, mengatur jarak secara fisik dalam konteks berkomunikasi dengan orang lain menjadi penting. Inilah sebabnya pemerintah secara terus-menerus mengingatkan kepada masyarakat. Tapi selain itu, masyarakat juga diminta mengingatkan kepada komunitasnya untuk menjauhi atau mencegah terjadinya kerumunan orang, berkumpul di tempat sempit dengan orang-orang yang demikian banyak.

Selain itu, masyarakat juga harus memahami, bila merasa sakit atau tertular oleh orang lain, segera datang ke fasilitas kesehatan atau konsul dengan dokter. Dengan pemeriksaan ini tentu akan diketahui dugaan covid atau tidak. Masyarakat diminta untuk tidak memutuskan sendiri, dengan meminum obat yang banyak disebut-sebut mampu menghentikan perkembangan virus corona.

"Jangan putuskan sendiri, jangan minum sesuatu obat, melakukan sesuatu kegiatan yang diyakini dapat mencegah ini, padahal belum terbukti secara ilmiah. Mari kita rasional, mari kita manfaatkan seluruh fasilitas yang ada, baik mendatangi dokter atau virtual menggunakan aplikasi untuk dapatkan konsultasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: