Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Piring dari Lidi Sawit, Keren Banget!

Piring dari Lidi Sawit, Keren Banget! Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak salah jika predikat zero waste layak diberikan kepada tanaman kelapa sawit karena limbah yang dihasilkan berpotensi untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Limbah tersebut baik berupa limbah padat yang berasal dari TKKS (tandan kosong kelapa sawit), batang, pelepah daun, maupun cangkang serta limbah cair yang biasa disebut POME (palm oil mill effluent).

Setiap tahunnya akan dihasilkan limbah pelepah daun kelapa sawit sebanyak 10 ton/ha. Secara morfologi, dalam satu batang kelapa sawit yang dipelihara terdapat sekitar 40–50 pelepah daun dengan jumlah anak daun berkisar 250–400 helai untuk setiap pelepah.

Baca Juga: Wah... Hand Sanitizer dari Limbah Sawit?

Tak hanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, lidi dari pelepah daun kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan menjadi piring anyaman. Sebut saja Rini dan Trimo, pasangan suami istri asal Kabupaten Pelalawan, Riau sejak beberapa bulan terakhir telah berhasil mengomersilkan piring yang berasal dari anyaman pelepah daun sawit. Berawal dari keinginan Rini untuk berwirausaha dan membuka peluang kerja bagi ibu-ibu sekitar, usaha ini akhirnya perlahan berkembang.

Untuk 1 kg lidi sawit akan dihasilkan 5 piring anyaman, yang mana 1 piring terdiri dari 120 batang lidi dengan proses pembuatan sekitar 20 menit/satuan piring. Piring anyaman dari lidi sawit tersebut dijual seharga Rp6.000/satuan untuk ukuran yang kecil. Sementara itu, lidi sawit biasanya dihargai Rp12.000/kg.

Sebelumnya, dalam proses membersihkan pelepah daun untuk mendapatkan lidi, Rini melakukannya secara manual. Untuk menghasilkan 1 kg lidi sawit dengan cara manual tersebut membutuhkan waktu 4–5 jam. Hingga akhirnya, Trimo berhasil menciptakan mesin yang dinamakan dengan PRAUDI (peraut lidi).

Mesin tersebut memiliki kapasitas olah pelepah daun menjadi lidi mencapai 4–5 kg per jam. Tidak hanya bermanfaat bagi usaha piring anyaman Rini, mesin tersebut juga telah berhasil menyabet juara 1 di tingkat kabupaten dan Provinsi Riau. Mesin PRAUDI tersebut juga telah dikomersilkan oleh Trimo dan tercatat telah terjual sebanyak 40 unit.

Kabid Pendayagunaan SDA, Teknologi Tepat Guna, dan Usaha Ekonomi Masyarakat Kabupaten Pelalawan, Misrawati mengatakan, pihaknya akan terus memberikan pembinaan kepada masyarakat sekitar terutama dalam bidang teknologi tepat guna untuk memanfaatkan potensi yang seluas-luasnya. Selain itu, Deputy Head Kemitraan Asian Agri, Rafmen, juga menyampaikan bahwa sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di Indonesia, perseroan memberikan dukungan berupa alih teknologi perkebunan, penyediaan bibit unggul Topaz produksi Asian Agri, dan capacity building untuk petani dan organisasinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: