Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IDI Teriak ke Pemerintah: Kami Mohon Alat Tes Corona Segera Dibagikan ke Rumah Sakit...

IDI Teriak ke Pemerintah: Kami Mohon Alat Tes Corona Segera Dibagikan ke Rumah Sakit... Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan bahwa rumah sakit-rumah sakit dan laboratorium kesehatan di Indonesia, masih sulit mendapat alat tes cepat (rapid test) corona yang diimpor pemerintah. 

Menurut Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Zubairi Djoerban, sekali pun alat yang didatangkan begitu banyak, direncanakan hingga mencapai satu juta, distribusinya di lapangan belum baik.

Baca Juga: IDI ke Pemerintah: Kalau Tak Mau Lockdown, Jangan Bikin Kebijakan Ngawur

"Saya mohon alat tes yang diimpor sebanyak satu juta oleh pemerintah, bisa segera dibagikan ke rumah-rumah sakit," ujar Zubairi dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Zubairi menyampaikan, tes yang bisa dilakukan secara cepat, juga serempak di berbagai wilayah di Indonesia, merupakan hal yang penting untuk mencegah wabah semakin parah. Zubairi mencontohkan, 10 ribu tes per hari di Korea Selatan yang membuat pemerintah bisa semakin melokalisir corona sehingga penyebarannya juga lebih terkendali.

"Begitu kita temukan orang yang positif, ditelusuri kontaknya dengan siapa saja maka jumlah penyebarannya akan menjadi bisa amat dibatasi," ujar Zubairi.

Meski corona sudah marak, utamanya di Jakarta, Zubairi melihat sebagian masyarakat Ibu Kota belum mematuhi anjuran untuk beraktivitas di rumah. Zubairi melihat di jalan, restoran, kafe, masih ramai sekali pun ada imbauan social distancing dari pemerintah.

"Seharusnya tidak boleh ada toko buka, kecuali yang menjual obat-obatan, makanan. Kalau kita tidak kerja keras sekali, tidak bekerja luar biasa untuk mencegah penyebaran corona, jumlah pasien akan terus bertambah," ujar Zubairi.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah akan menyiapkan sebanyak satu juta alat rapid test atau pemeriksaan cepat Covid-19. Sementara itu, hingga kini pemerintah telah melakukan kurang lebih 2.000 kali pemeriksaan.

"Pemerintah akan menyiapkan satu juta rapid test. Sudah barang tentu ini akan bertahap masuknya. Sampai dengan hari ini, kami sudah menjalankan lebih dari 2.000 pemeriksaan dan hari ini pun masih tetap berjalan," kata Yurianto dalam konfrensi pers melalui akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: