Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Lebih Dekat Virus Hanta yang Muncul di China

Mengenal Lebih Dekat Virus Hanta yang Muncul di China Kredit Foto: Antara/Umarul Faruq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, dunia kembali dihantam oleh isu kesehatan yang lagi-lagi datang dari daratan China. Mengutip China Times Global, seorang pria dari Provinsi Yunnan dilaporkan meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi hantavirus atau virus hanta.

 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar atau dibawa oleh tikus. Virus ini dilaporkan dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, dua di antaranya hantavirus pulmonary syndrome (HPS) dan haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS).

 

Baca Juga: Rapid Test Bukan Cek Virus Corona, Tapi...

 

Nah, untuk mengetahui lebih lanjung tentang perkembangan dan asal usul virus hanta,  berikut 5 fakta menarik seputar virus tersebut.

 

Diduga muncul sejak tahun 1950-an

 

Seorang Neuroscientist asal Swedia, Dr Sumaiya Shaikh mengatakan, virus Hanta pertama kali muncul pada tahun 1950-an dalam perang Amerika-Korea di Sungai Hantan, Korea. Virus ini menyebar dari tikus, dan bisa menular ke manusia jika mereka mencerna cairan tubuh binatang tersebut.

 

"Penularan antara manusia dan manusia jarang terjadi. Tolong jangan panik, kecuali bila Anda berencana mengonsumsi tikus," tulis Dr Sumaiya pada akun twitter pribadinya.

 

Tergolong virus langka

Virus hanta menyebabkan sebuah kondisi kesehatan yang dikenal dengan istilah hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Penyakit ini mulai diidentifikasi pada akhir tahun 1990-an. Namun, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HPS tergolong penyakit langka, dengan total 728 kasus antara tahun 1993-2017.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: