Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Lagi Sindiran, Media Asing Bilang Indonesia Bakal Ada di Jurang Pandemi Corona karena...

Bukan Lagi Sindiran, Media Asing Bilang Indonesia Bakal Ada di Jurang Pandemi Corona karena... Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang mewabah Indonesia tidak lepas dari pantauan media asing. Indonesia dinilai bisa menjadi pusat pandemi virus Corona jika berkaca sistem kesehatan yang ada.

"Indonesia mengalami kekurangan yang signifikan pada tempat tidur rumah sakit, staf medis, dan fasilitas perawatan intensif karena para pakar kesehatan memperingatkan bahwa negara itu akan menjadi episentrum baru pandemi virus Corona, menurut data yang ditinjau oleh Reuters," begitu bunyi laporan kantor berita yang berpusat di Inggris itu dalam laporan berjudul "Indonesia's health system on the brink as coronavirus surge looms".

Baca Juga: China Siap Bagikan Resep Lawan Pandemi Corona dengan Indonesia, Menlu Retno Jawab...

Jika artikan, judul berita itu menjadi Sistem Kesehatan Indonesia di Ambang Jurang Ketika Gelombang Virus Corona Muncul.

Menurut Reuters, Indonesia menghadapai lonjakan kasus virus Corona setelah respons pemerintah yang lambat menutup skala wabah. Saat berita ini ditulis, tercatat 686 kasus infeksi virus Corona.

Namun data ini dilihat sebagai mengecilkan skala infeksi karena tingkat pengujian yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi. Indonesia telah melaporkan 55 kematian, tertinggi di Asia Tenggara.

Sebuah studi oleh Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London yang dirilis pada hari Senin memperkirakan bahwa hanya 2 persen dari infeksi virus Corona di Indonesia telah dilaporkan. Itu akan membawa jumlah sebenarnya (infeksi virus Corona) menjadi sebanyak 34.300, yang lebih banyak dari Iran.

Pemodelan lainnya memproyeksikan bahwa kasus dapat meningkat hingga 5 juta di Ibu Kota, Jakarta, pada akhir April di bawah skenario terburuk.

"Kami telah kehilangan kendali, itu telah menyebar di mana-mana," Ascobat Gani, seorang ekonom kesehatan masyarakat.

“Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu," imbuhnya seperti dinukil dari Reuters, Kamis (26/3/2020).

Namun pemerintah mengatakan dampak virus tidak akan separah itu.

"Kami tidak akan seperti itu," kata Achmad Yurianto, juru bicara penanganan Corona, merujuk pada perbandingan dengan wabah di Italia dan China.

"Yang penting adalah kita mengerahkan orang-orang ... mereka harus menjaga jarak."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: